SEMBAHE-metrokampung.com
Duka mendalam menyelimuti keluarga Suratmi (45). Warga Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang itu ditemukan tak lagi bernyawa di tempat duduknya bus Makmur tujuan Medan dari Pekan Baru, Minggu (17/9) pagi. Kematian ibu 6 anak tersebut diketahui ketika bus yang ditumpanginya tiba di Kisaran untuk sarapan.
Menurut keterangan keluarga Suratmi di Desa Sembahe, Senin (18/9) siang, usai menguburkan korban di Desa Bandar Baru, Suratmi dijemput ajal dalam perjalanan pulang dari Pekan Baru menuju Medan. Di Pekan Baru, Suratmi tinggal di rumah adiknya. Rencananya pada hari itu, Suratmi bermaksud pulang ke Medan.
"Namun takdir berkata lain. Pas sampai Kisaran mau sarapan, dia (korban) sudah tak bangun lagi dari tempat duduknya. Ketahuannya pas semua penumpang pada turun dari bus, tapi korban tetap di tempat duduknya. Sopir bus curiga lalu mendekati dan membangunkan korban karena dikira dirinya tertidur. Disitulah pas badannya digoyang-goyang, dia (korban) tak lagi bergerak,"jelas salah seorang keluarga Suratmi kepada wartawan seraya menambahkan dari Pekan Baru Suratmi menumpang bus Makmur tujuan Medan.
Selanjutnya jasad Suratmi dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Setelah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis, jasadnya dibawa ke rumah duka menggunakan mobil ambulan. Keluarga yang mendapat kabar kematian Suratmi, kaget setengah mati.
"Kami menduga dia sakit jantung. Karena wajahnya menghitam kayak orang sakit jantung. Kami iklas, kami menerimanya," ujar suami Suratmi. (hendra/sim)
Duka mendalam menyelimuti keluarga Suratmi (45). Warga Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang itu ditemukan tak lagi bernyawa di tempat duduknya bus Makmur tujuan Medan dari Pekan Baru, Minggu (17/9) pagi. Kematian ibu 6 anak tersebut diketahui ketika bus yang ditumpanginya tiba di Kisaran untuk sarapan.
Menurut keterangan keluarga Suratmi di Desa Sembahe, Senin (18/9) siang, usai menguburkan korban di Desa Bandar Baru, Suratmi dijemput ajal dalam perjalanan pulang dari Pekan Baru menuju Medan. Di Pekan Baru, Suratmi tinggal di rumah adiknya. Rencananya pada hari itu, Suratmi bermaksud pulang ke Medan.
"Namun takdir berkata lain. Pas sampai Kisaran mau sarapan, dia (korban) sudah tak bangun lagi dari tempat duduknya. Ketahuannya pas semua penumpang pada turun dari bus, tapi korban tetap di tempat duduknya. Sopir bus curiga lalu mendekati dan membangunkan korban karena dikira dirinya tertidur. Disitulah pas badannya digoyang-goyang, dia (korban) tak lagi bergerak,"jelas salah seorang keluarga Suratmi kepada wartawan seraya menambahkan dari Pekan Baru Suratmi menumpang bus Makmur tujuan Medan.
Selanjutnya jasad Suratmi dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Setelah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis, jasadnya dibawa ke rumah duka menggunakan mobil ambulan. Keluarga yang mendapat kabar kematian Suratmi, kaget setengah mati.
"Kami menduga dia sakit jantung. Karena wajahnya menghitam kayak orang sakit jantung. Kami iklas, kami menerimanya," ujar suami Suratmi. (hendra/sim)