Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat memantau pembangunan rel kereta api Kuala Tanjung-Kek Sei Mangke, Jumat (24/11/2017). |
MEDAN - metrokampung.com
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 optimistis, Pelabuhan Kuala Tanjung dapat beroperasi pada kuartal II 2018.
Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana, mengatakan, hal tersebut sesuai target yang dicanangkan Perseroan dalam mewujudkan program tol laut pemerintah, untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional di kawasan barat dalam memperlancar arus logistik barang ekspor dan impor ke Indonesia.
"Progress pembangunan Pelabuhan Kualatanjung yang berlokasi di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara tersebut mencapai 96,33 persen," ujarnya, Kamis (18/1/2018).
Ia menerangkan, saat ini progress pembangunan fisik tahap I, yakni terminal multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung telah mencapai 96,33 persen dari sisi laut serta 77,07 persen sisi darat.
"Berbagai pekerjaan konstruksi dasar seperti dermaga 500x600 meter selesai, Trestle panjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 meter dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch, serta lapangan penumpukan di darat yang dilengkapi dengan fasisiltas terminal, sebagian besar telah selesai pengerjaannya," terangnya.
Ia menuturkan, saat ini, kontraktor fisik tengah melakukan finishing di beberapa bagian, dan tentunya setelah melewati masa comissioning, maka Pelabuhan Kuala Tanjung siap melayani arus keluar masuk barang dan penumpang ke seluruh Indonesia dan luar negeri.
“Saat ini progress pembangunan sudah hampir selesai, sehingga kami optimistis terminal multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung dapat beroperasi sesuai jadwal pada kuartal II 2018," tuturnya.
Ia mengungkapkan, beroperasinya Pelabuhan Kuala Tanjung, selain mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintah, juga merupakan upaya kami dalam menegakkan kedaulatan ekonomi Indonesia di perairan Selat Malaka.
"Pembangunan tahap I merupakan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung berkapasitas 600 ribu TEUs," ungkapnya.
Ia menjelaskan, berbagai fasilitas dan peralatan bongkar muat barang yang ada di terminal tersebut, di antaranya tiga unit Ship to Shore (STS) Crane, delapan unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan dua unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.(int)