Daun soop di kebon milik ayahnya tumbuh mekar di atas mulsa. |
Tobasa-metrokampung.com
Anak adalah generasi penerus, kelak setelah kita tiada, mungkin mereka masih menjejak bumi. Karena itu, ajaklah mereka menjaga planet ini.
Saat anak belajar mencintai lingkungan, artinya orang tua membangun rasa hormat pada alam, menjaga lingkungan dan tidak berperilaku merusak alam di kemudian hari.
Demikian menurut Dr.John Foster Marpaung Phd, psikolog dari Universitas Boston saat berkunjung di kampung halamannya Sabtu (14/7/2018) waktu setempat.
Para orang tua di era milenial memiliki tantangan untuk memperkenalkan kecintaan terhadap lingkungan. Sebab, aktivitas anak lebih banyak dihabiskan di dalam ruangan.
Tapi kata Foster, hal tersebut seharusnya tak menjadi hambatan untuk menanamkan kepada anak pentingnya mencintai lingkungan.
Layaknya orang tua yang baik, langkah awal sebaiknya dimulai dengan memberikan contoh.
Misal, dengan membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman, atau menggunakan kembali barang bekas yang masih bisa dipakai.
Contoh berperan penting, sebab anak adalah peniru ulung. Mereka dengan mudah akan melakukan apa yang mereka lihat.
Karena itu aksi nyata lebih baik ketimbang sekadar imbauan. Setelah itu, ajak anak untuk ikut serta melakukannya.
Jika memungkinkan bagi waktu secara rutin, pendekatan kepada anak anak. Pastikan mereka tetap sepadan dengan kita, tanpa kita merasa di remehkan.
Hal inilah senjata paling ampuh mengajak mereka didalam kepolosannya kata John Foster dengan berwibawa.(edi-simon)