Keluarga membawa peti jenasah menuju mobil ambulan di depan rumah duka. |
Lb Pakam, metrokampung.com
Tiga mobil ambulan membawa jenasah Rista Damesari Br Saragih (38) dan kedua anak kembarnya Shakeel Al Ludwig Purba (4) dan Shiloh El Sharapova (4) bergerak beriringan meninggalkan rumah duka di Jalan Antara Pasar 4,5 Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Jumat (8/4/22) tepat jam 14.50 wib.
Iring-iringan ketiga mobil jenasah tersebut menuju pemakaman Taman Eden di Desa Medan Sinembah Tanjung Morawa yang berjarak 15 km dari rumah Rista.
Pantauan wartawan, ketiga mobil jenasah tersebut berjalan lamban diikuti iringan mobil keluarga di belakangnya termasuk 3 unit angkot carteran bagi keluarga yang tidak punya kendaraan.
Jiran tetangga Rista menangis haru saat peti jenasahnya dibawa keluar rumah menuju mobil ambulan yang berada di posisi paling depan. Disusul kedua anak kembarnya dengan 2 peti berbeda dalam 2 ambulan.
"Selamat jalan Rista,"teriak haru para tetangga guru Bahasa Inggris SMK Negeri I Beringin tersebut.
Salah seorang jemaat gereja, R Saragih saat melayat di rumah duka mengatakan bahwa kuburan ketiganya tidak satu liang lahat melainkan 3 lubang terpisah namun berdekatan satu sama lainnya.
"Di kubur di Taman Eden Tanjung Morawa. Biaya satu kuburan Rp 20 juta. Kalau 3 lubang Rp 60 juta lah,"bilangnya seraya pamit pulang.
Rista ditemukan tewas bunuh diri bersama dua anak kembarnya di kamar rumahnya, Rabu (6/4/22) sore.
Saat kejadian suami Rista, Bahensa Palar Purba (40) sedang bekerja di BRI Unit Tanjung Morawa. Bahensa merupakan pimpinan di BRI Unit tersebut.(dra/mk)