Simalungun, Metrokampung.com
21 saluran irigasi induk di Kecamatan Dolok Panribuan Simalungun mengalami pendangkalan akibat pintu air di beberapa bendungan dan pintu penguras di sepanjang saluran irigasi induk tidak dapat berfungsi.
Amatan dilokasi, Jumat (8/7), ratusan meter bantaran saluran irigas induk Nagori Bandar Dolok dipenuhi sendimen pasir.
Tampak pintu masuk pengatur debit air di bendungan Bah Kasindir tidak dapat berfungsi. Terlihat debit air dari bendungan menuju saluran induk meningkat menurun akibat ruas pintu tidak dapat berfungsi dan tidak dapat ditutup dan juga dibuka.
Informasi dari Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kecamatan Dolok Panribuan Bakkara mengatakan sebanyak 21 titik daerah irigasi induk di wilayah binaannya saat ini menglami pendangkalan karena pintu penguras rusak sehingga tidak dapat difungsikan.
"Rata-rata saluran irigasi induk di wilayah Kecamatan Dolok Panribuan sudah dangkal karena pintu masuk air di 3 wilayah bendungan untuk mengairi ribuan hektar sawah di se Kecamatan Dolok Panribuan saat ini rusak dan tidak dapat dibuka dan ditutup untuk mengontrol arus air yang kerap membawa berbagai jenis material ketika musim hujan," katanya.
Dirinya menyampaikan kondisi kerusakan pintu air saluran irigasi di wilayah Kecamatan Dolok Panribuan telah disampaikan ke Dinas PSDA Kabupaten Simalungun agar diperbaiki.
Sementara warga Bandar Dolok Marga Gultom mengatakan puluhan tahun terakhir, saluran irigasi induk Nagori Bandar Dolok sudah dangkal karena pintu air masuk di bendungan dan pintu penguras sendimen di sepanjang aliran sungai tidak dapat difungsikan karena rusak sehingga tidak dapat dibuka untuk menguras sendimen dari dalam saluran.
"Kita berharap seluruh pintu air, baik di bendungan dan pintu penguras di sepanjang saluran diperbaiki sehingga berfungsi untuk mengatur debit air dan menguras pasir di saat terjadi pendangkalan," harapnya.(ss/mk)