Labuhanbatu, metrokampung.com
Sosok Bindu Siahaan, (66) cukup dikenal banyak kalangan di 3 kabupaten. Khususnya, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara.
Pria kelahiran Kalimantan 24 Januari 1957 lalu ini, punya pengalaman hidup di banyak aspek. Bahkan pernah Kerja di perusahaan minuman Coca cola. Sebagai kepala pemasaran wilaya di kota Solo dan Semarang. Kemudian, ditarik ke kantor pusat Jakarta. Dan, disini awal perkenalannya dengan Trully Evelin Simanjuntak, seorang wanita cantik. Gadis Batak. Kemudian dipersunting sebagai istri.
Pernah menjadi anggota DPRD Labuhanbatu periode 2004-2009 lalu. Juga, kehidupannya sebagai praktisi ekonomi. Perkembangan bisnisnya mempengaruhi pertumbuhan nama besarnya di daerah tersebut.
Bindu punya motivasi untuk berwirausaha. Di tahun 89 kembali ke kota Rantauprapat, Labuhanbatu. Memilih memulai debut bisnis dengan membeli tanah seluas 50 hektar di Bagan Batu, Rokan Hilir, Riau. Bindu menjadikannya sebagai lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Fokus pengembangan lahan itu, sempat juga menjadikan Bindu menjauhi pergaulan sosial. Sebab baginya, mengutamakan keberhasilan pembangunan kebun sawit tersebut sebagai modal dasar mengarungi kehidupan berumahtangga yang baru.
Selanjutnya, Bindu terjun ke dunia politik di tahun 90-an. Memilih bernaung dirindangnya pohon Beringin Partai Golkar. Bindu berhasil menjadi salahseorang anggota DPRD Labuhanbatu periode 2004-2009
Kini, Bindu dengan pandangan politiknya berniat hijrah menuju Senayan. Bindu siap bergerak dengan gerbong partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Motivasinya ingin mengembangkan prekonomian rakyat. Khususnya para petani kelapa sawit.
Pandangannya, daerah Labuhanbatu memiliki perkembangan yang pesat. Namun, di sektor ekonomi masyarakat berjalan di tempat. Tanpa ada ikutan pengembangan kesejahteraan masyarakat.
Baginya, perlu adanya konsep pengembangan ekonomi bisnis berbasis kemasyarakatan. Khususnya terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki bisnis perkebunan sawit di daerah itu.
Konsepnya perlu dengan mengadopsi sejumlah sistem dari negara Cina yang mengedepankan kebutuhan rakyat.
Bindu berpandangan, di daerah pemilihan (Dapil) II Pemilihan Sumut, khususnya Labuhanbatu, Labura dan Labusel memiliki luasan areal perkebunan kelapa sawit. Dan, diperkuat ketersediaan industrial pengolahan buah sawit menjadi crude palm oil (CPO), sudah selayaknya dari awal rakyat mendapatkan kesejahteraan yang memadai.
Maka, Bindu punya rencangan program dasar memperjuangkan peningkatan ekonomi kerakyatan melalui Pengambangan pelbagai produk turunan dari bahan dasar CPO.(Oen)