Moro, metrokampung.com
Kondisi pelabuhan milik Pemda yang ambruk beberapa tahun yang lalu hingga saat ini belum mendapat perbaikan dari pemerintah daerah, padahal pelabuhan tersebut hingga saat ini masih aktif di gunakan sebagian masyarakat Moro untuk melaksanakan rutinitas membongkar muatan kapal dan tempat tambatan kapal tradisional milik masyarakat Moro.
Pantauan awak media metrokampung com di lapangan, Kamis (19/10/2023),tampak kondisi pelabuhan yang ambruk tersebut sudah sangat memprihatinkan akibat termakan oleh usia,dan bahkan bisa dikatakan sudah tidak layak lagi untuk di gunakan dalam melaksanakan aktivitas untuk membongkar muatan kapal.
Menanggapi hal tersebut,Kepala wilayah Kerja Syahbandar Moro,Aguswandi,SH mengatakan kepada awak media metrokampung di ruang kerjanya,bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab dari Pemda, namun untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan,kami sudah berusaha membuat himbauan berupa pemasangan spanduk berupa larangan untuk tidak menggunakan pelabuhan tersebut dalam melaksanakan aktivitas bongkar barang dari kapal ke atas pelabuhan tersebut, mengingat pelabuhan tersebut sudah rapuh dan sangat membahayakan bagi mereka,ucap Aguswandi kepada awak media metrokampung,selasa (17/10/2023).
"tapi seperti yang kita ketahui bang,dua kali kami lakukan pemasangan spanduk di pelabuhan tersebut dua kali juga hilang di ambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab, tutur Aguswandi.
Sementara itu,salah satu warga yang mau dipublikasikan namanya berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi pelabuhan tersebut,sebab sejak dari mulai rubuhnya pelabuhan tersebut hingga saat ini belum pernah di jamah oleh pemerintah,jangan menunggu ada korban pelabuhan tersebut baru di perbaiki l,ucap warga tersebut.(sahat sijabat/mk)