Sentra UMKM : Inilah 'Keripik Cinta Mas Hendro' Sentra UMKM dan wisata kuliner yang terkenal di Kabupaten Langkat. |
Langkat, Metrokampung.com
Masih dari Cakap- Cakap Jarik dengan tokoh nasional, Anas Urbaningrum, di 'Keripik Cinta Mas Hendro', di Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Minggu (24/9/2023) yang lalu. Anas mengatakan, di daerah lain juga ada sosok seperti Hendro, tapi Hendro ini dinilainya lebih ekstrim.
Artinya, dalam tradisi Islam dan negara modren, ada yang namanya pajak, CSR, infaq, zakat dan sedekah. Itu kan sebenarnya sama substansinya, ada elemen distribusi atau rate distribusi kekayaan.
Jelaskan : Anas berkeliling melihat langsung dapur 'Keripik Cinta Mas Hendro' ditemani sang owner, Hendro. |
"Tapi model Hendro ini, dia tidak memikirkan prosentase, tapi bagaimana agar elemen distribusi itu bisa lebih maksimal," ujarnya.
Nah, lebih lanjut Anas pun menambahkan, dari cerita Hendro justru hal itu yang mendorong bisnis dan usaha ini terus tumbuh, dan akumulasinya juga jelas. Jadi, besar dan makin besar hingga mempunyai proyeksi untuk merangkul para pelaku UMKM lain di sekitarnya untuk bahkan ngepos di sini.
Makan Siang : Sambil Cakap-Cakap, Anas diajak makan siang. |
"Jadi, Keripik Cinta Mas Hendro ini menjadi sentra. Itu kan sesuatu yang luar biasa," tegasnya.
Hendro pun menjelaskan segala sesuatu yang ditanya Anas. Dari sini, ayah dari 4 orang anak itupun menambahkan, berarti bisnis bisa juga dijauhkan dari kata 'serakah' karena Hendro sudah membuktikannya.
" Ya, Hendro sudah membuktikan itu, serakah jadi sedekah," ujarnya.
Jadi, selain mencari keuntungan, Hendro juga menyisihkan pendapatannya untuk membantu warga yang ada di sekitarnya, terutama warga yang miskin dan kurang mampu.
Sudah 15 Tahun
Sementara itu, Hendro pun menjelaskan bahwa usaha UMKM-nya itu sudah dirintisnya sejak 15 tahun yang lalu. Jadi, jangan bilang langsung besar dan maju, tapi dirintis dari nol (0) hingga besar dan maju seperti sekarang ini.
" Ya, dari 0 (nol). Saya juga sempat turun langsung menjajakan keripik dari warung ke warung. Bahkan, sempat ada yang mencap saya sebagai 'tukang keripik gila' atau tukang keripik edan," ujarnya sambil tersenyum. (BD)