Gudang Pengolahan CPO Diduga Ilegal Beromzet Milyaran Rupiah Bebas Beroperasi di Langkat

Editor: metrokampung.com

Langkat, Metrokampung.com
Gudang pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan minyak kotor (miko) alias blended yang diduga ilegal, bebas beroperasi di Desa Karang Rejo, Kecamtan Stabat, Kabupaten Langkat. Namun, meskipun sudah beroperasi cukup lama di wilayah hukum Polres Langkat, usaha yang dikelola KI itu masih ‘adem ayem’ hingga saat ini.
       
Pantauan Metrokampung di lapangan, Rabu (22/11/2023) sore, 2 truk tangki pengangkut CPO terlihat keluar dari areal tersebut. Letaknya yang terlihat jelas dari jalan lintas Banda Aceh – Medan itu, tak membuat pengelolanya gentar dari pantauan dan jeratan hukum.
“Siang malam  truk tangki CPO keluar- masuk dari lokasi itu, bang. Sudah ada  lebih kurang 2 tahun beroperasi. Sepengetahuan kami, kalau CPO jualnya ke Belawan atau tempat lain, gak boleh bongkar atau jualnya di tempat lain. Karena, satu DO kan cuma untuk satu pembeli,” beber nara sumber, sembari meminta hak tolaknya kepada wartawan.
       
Nara sumber menambahkan, untuk setiap liternya, sopir menjual CPO ke pengelola gudang tersebut dengan bandrol Rp. 8 ribu. Setiap truknya, CPO yang dijual sopir berkisar satu gelang atau 2.00 liter. 
       
Di lokasi tersebut, CPO dan belnded diblending (dicampur) di dalam tangki tanam berukuran besar yang dipanaskan. Dari olahan tersebut, nantinya akan menghasilkan CPO berkadar asam tinggi (asting).
       
“Hasil produksinya (asting) nantinya dijual ke daerah Medan. Untuk per liternya, asting itu dijual dengan harga di atas Rp.10 ribu. Per tiga hari bisa memproduksi sekitar 20-an ton asting yang siap dijual,” lanjut nara sumber.
     
Nah, pastinya  dari gudang yang diduga ilegal itu, setiap bulannya dapat meraup omzet hingga milyaran rupiah. Namun sayang, praktik pembelian serta pengolahan CPO dan blended yang diduga ilegal tersebut, tidak pernah ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.
       
Saat dikonfirmasi terkait asal- usul CPO dan Delivery Order (DO) barang/ produk yang masuk ke gudangnya, KI tidak memberikan komentar dan tanggapannya. (BD)
Share:
Komentar


Berita Terkini