Bus Rusak di Tengah Jalan Ditabrak Motor, Sopir KUPJ Dipaksa Tanggung Biaya Perbaikan dan Pengobatan

Editor: metrokampung.com
Sopir bus KUPJ Jebrinti Simamora saat ditemui di Lubuk Pakam.

Lb Pakam, metrokampung.com
Jebrinti Simamora (61), sopir Bus Koperasi Usaha Angkutan Pinggir Jalan (KUPJ) BK 7092 DN merenungi nasibnya, menyusul kecelakaan yang baru saja dialaminya, Selasa (12/12/23) lalu.

Saat ditemui di Lubuk Pakam, Kamis (14/12/23), pria yang beralamat di Kecamatan Patumbak itu mengaku bingung. Menurut Jebrinti, dia dipaksa mengganti kerusakan sepeda motor serta membayar biaya pengobatan pengendara yang menabrak bus yang dikemudikannya.

Jebrinti menceritakan, kecelakaan itu terjadi di jalan umum Medan – Tebing Tinggi, tepatnya di Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Saat itu ia baru saja dalam perjalanan dari menuju Medan dan tiba-tiba mogok di tengah jalan karena rusak. Jebrinti Simamora pun berusaha memperbaiki bus yang  dikemudikannya itu di lokasi mogok kendaraan tersebut.

Namun, tiba-tiba seorang pengendara sepeda motor Yamaha Scorpio melaju dari arah yang sama dan langsung menabrak bus yang dikemudikan Jebrinti.

Akibatnya bus KUPJ yang dikemudikan Jebrinti Simamora mengalami kerusakan cukup parah di bagian belakang. Kaca belakang dan lampu sein kiri pecah, sedangkan badan bus penyok.
Sedangkan pengendara sepeda motor yang diketahui berinisial SU (24), warga Lubuk Pakam, mengalami luka dan patah kaki kanan.

 Kejadian itu kemudian ditangani Sat Lantas Polres Serdang Bedagai. Bus yang dikemudikan Jebrinti berikut sepeda motor Yamaha Scorpio diamankan di Kantor Unit Gakkum Pos Lantas Sei Sijenggi, Serdang Bedagai.

Namun, Jebrinti Simamora mengaku bingung, setelah urusan itu sampai ke polisi dia dipaksa menanggung biaya pengobatan SU serta kerusakan sepeda motornya.

“Keluarga pengendara sepeda motor mengaku anggota Satlantas Polresta Deli Serdang. Aku disuruh menanggung biaya kerusakan sepeda motor dan perobatan keluarganya itu. Padahal aku yang ditabraknya. Bus yang aku kemudikan juga rusak parah,” keluh Jebrinti usai menemui keluarga pengendara sepeda motor tersebut di Lubuk Pakam.

Menurut Jebrinti, saat kejadian naas itu dirinya baru saja kembali mengoperasikan busnya tersebut, setelah sebulan menjalani perbaikan turun mesin. “Harapan ku mau cari beras sekilo lah, sekalian ngetes jalan bus. Rupanya musibah yang datang,” sambung Jebrinti Simamora memelas.

Menurut Jebrinti, saat bus rusak dan berhenti di tengah jalan, ia telah memasang rambu-rambu darurat.

“Cucu ku dan pedagang sate yang menjadi penumpang bus berdiri-diri di belakang bus. Keduanya menghidupkan senter hape dan digerak-gerakkan biar pengendara lain tahu ada bus kami berhenti karena rusak,” beber Jebrinti.

Namun, ketika sedang menyedot solar dari selang agar naik ke karburator, Jebrinti pun kaget karena mendengar benturan keras dari arah belakang busnya.

“Gitu aku tengok ke belakang, rupanya bus ku ditabrak kereta (sepeda motor). Dan pengendaranya jatuh di aspal. Lalu aku panggil becak dan antar ke Rumah Sakit Melati Perbaungan,” ungkap pria tua berambut gondrong tersebut.

Saat ini Jebrinti menyerahkan kasus tersebut ke pihak Kepolisian dan berharap ada jalan keluar dan penyelesaian. (dra/mk)

Share:
Komentar


Berita Terkini