 |
| Plt. Bupati Langkat, H. Syah Afandin, SH (Ondim) |
Langkat, Metrokampung.com
Plt Bupati Langkat H.Syah Afandin SH (Ondim) membuka Pagelaran Budaya Kabupaten Langkat Tahun 2023, yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat, di Taman Budaya T. Amir Hamzah, Stabat, Rabu (13/12/2023. Kegiatan akan berlangsu g selama 2 hari dan diikuti oleh 14 etnis yang ada di Kabupaten Langkat, ditandai dengan pawai 14 etnis dari Jalan T. Imam Bonjol, Stabat menuju ke lokasi kegiatan. Pawai itu sendiri dilepas oleh Ketua TP PKK Langkat, Ny Hj. Endang Kurniasih, didampingi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Langkat, Ny. Hj. Nur Elly Hariani Rambe, MM.
Plt. Bupati Langkat tampak senang menyaksikan penampilan dan atraksi dari masing- masing etnis. Pada hari pertama ada penampilan dan atraksi dari etnis Melayu, Dairi, Minang, Batak Toba, Jawa dan Karo.
Nah, di hari kedua ada pula penampilan dan atraksi dari etnis Bali, Banten, Simalungun, Nias, Mandailing, Tionghoa, Aceh dan Banjar.
Kadis Pariwisata Langkat, Hj Nur Elly Heriani Rambe, MM dalam sambutannya menegaskan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Undang- Undang Nomor : 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan serta Peraturan Bupati Langkat Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Langkat Nomor 25 Tahun 2022.
Sementara itu, Plt. Bupati Langkat dalam sambutan dan arahannya menegaskan, selama ini Langkat memang sudah dikenal sebagai gudangnya etnis, karena ada 14 etnis yang hidup berdampingan dengan tentram, aman dan damai di Langkat. Padahal, Langkat adalah tanah Melayu.
Walaupun tanah Melayu, Langkat juga dikenal sebagai negeri yang bertuah, negeri yang tidak pernah terjadi perselisihan antara etnis, karena semua etnis saling menghormati. Inilah yang harus terus kita bina dan kita jaga.
"Mudah- mudahan acara ini bisa terus berlangsung dan bisa kita buat yang lebih meriah lagi ke depannya," ujarnya.
"Karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua etnis yang berhadir pada acara ini. Saya juga tahu persis terkadang anggaran yang disediakan tidaklah cukup untuk operasional pelaksanaan ini untuk diberikan kepada masing-masing etnis, tapi saya juga sadar karena kecintaan para sahabat-sahabat kita di masing- masing etnis yang membuat mereka mau berkorban waktu dan tenaga, bahkan uang agar terlaksananya acara ini dengan baik dan sempurna," tambahnya. (BD)
