Miris, Manager PSDS Jual Tanah Untuk Menghidupi Tim Traktor Kuning

Editor: metrokampung.com

Logo PSDS

Lb Pakam, metrokampung.com
Manager PSDS Herman Sagita yang akrab disapa Cinwa berterus terang mengaku terpaksa menjual tanah timbun untuk menghidupi kelangsungan tim sepak bola berjuluk Traktor Kuning tersebut.
 
Namun semakin hari kondisi keuangan Cinwa kian terpuruk. Sehingga iapun dengan lantang menyebut keuangan PSDS yang didirikan pada Tahun 1958 silam dan berkandang di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam sedang tidak baik-baik.
  
"Memang betul-betul sudah tidak ada uang lagi,"katanya di pintu gerbang masuk kantor Dinas Perikanan Kabupaten Deli Serdang yang dipimpin Iwan Januar Salewa, Senin (4/12/23).
 
Disebutkannya, selama ini keuangan PSDS diperolehnya dari donasi para OPD dan Camat di Kabupaten Deli Serdang.
 
"Awak pala-palai selama ini dengan jual tanah timbun. Tapi tetap tak bisa juga. Selama ini ada donasi dari para OPD dan Camat. Sekarang udah gak bisa diharapkan. Pahit lah,"jawab Cinwa sambil berjalan menuju mobil Suzuki APV hitam miliknya yang terparkir di dekat pintu gerbang. Diduga saking paniknya, Cinwa pun mengabaikan penampilannya. Kemeja kotak-kotak coklat lengan pendek yang dipakai Herman Sagita (Cinwa) dimasukan ke dalam celana panjang hitam bahan terbuka kancingnya di bagian pusar.
 
Penampilan acak itu membuat Cinwa bukan seperti manager tim sepak bola.
 
Setiba di dalam kantor Dinas Perikanan yang sedang direhab berat, Kadis Perikanan Iwan Januar Salewa membenarkan jika Cinwa sering ngobrol PSDS dengannya.
 
"Sering dia (Cinwa) ke sini. Cerita soal PSDS,"ungkap Iwan Januar Salewa yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Serta Pariwisata 
(Disbudporapar) Deli Serdang dan kini dijagokan DPRD Deli Serdang sebagai Penjabat Bupati Deli Serdang kepada wartawan.
 
Diberitakan sebelumnya, PT Traktor Kuning PSDS Deli Serdang diduga mengalami kesulitan keuangan.
 
Sehingga pemain Persatuan Sepak Bola Deli Serdang (PSDS) yang berjuluk Traktor Kuning tersebut belum gajian selama 3 bulan.
 
Pemain asing asal Lesotho, Negara di Afrika Bagian Selatan yang bermain untuk PSDS, Masoabi Nkoto Synous juga bernasib sama.
 
Pemain dengan tinggi badan 1,82 meter ini pun terlantar di Cadika Pramuka Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. PSDS belum dapat memulangkan pemain asing yang didatangkan pada Juni 2023 lalu dikarenakan tidak ada uang. 
 
Kondisi ini membuat PSDS semakin terpuruk. Ditambah lagi prestasinya di liga dua kompetisi juga mengalami kekalahan beruntun.
 
Dikonfirmasi terkait hal ini, Direktur Utama PT Traktor Kuning Deli Serdang, Khoirum Rizal tidak merespon.
 
PSDS adalah klub sepakbola yang sebelumnya dikelola Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui dana patungan. Sumber dana juga ada disokong beberapa perusahaan seperti Bank Sumut, PTPN2 dan BSA Farfum Loundry. 
 
Namun, dikarenakan kebutuhan biaya untuk operasional dan gaji pemain serta pelatih masih sangat kurang, sehingga pemasukan tersebut tidak mencukupi.
 
Kabarnya, untuk pemain asing ada digaji mencapai Rp 70 juta sebulan. Belum lagi pelatih dan pemain lain serta operasional. 
 
Krisis keuangan yang dialami PSDS diduga menjadi salah satu penyebab utama klub sepakbola kebanggaan masyarakat Deli Serdang yang sudah susah payah naik dari liga tiga hingga masuk liga dua ini terpuruk. (dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini