Kantor Dinas PMD Kabupaten Deli Serdang. |
Lb Pakam, metrokampung.com
Ratusan kepala desa (kades) se Kabupaten Deli Serdang direncanakan akan melakukan study tiru ke Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.
Biaya kepergian para kades mencapai Rp 20 juta per orang diambil dari Anggaran Dana Desa (ADD).
Sebanyak 380 desa di Deli Serdang. Jika seluruh kades ikut maka total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 7,6 Milyar.
Meski menelan biaya yang lumayan gemuk, namun sejumlah kades mengaku kegirangan.
Sebab menurut mereka, selama hidupnya baru kali ini sejak menjabat kepala desa berpergian jauh hingga ke Lombok.
"Kalau tidak jadi kades mana mungkin bisa kayak gini. Judulnya aja studi tiru. Pastinya kami jalan-jalan ke sana,"ungkap sejumlah kades yang ditemui secara terpisah, Senin (4/12/23).
Para kades itupun meminta wartawan untuk tidak mengungkap identitas mereka. Karena khawatir akan berakibat atas pengakuan mereka.
Para kades pun menuturkan,
kepergian mereka ditanggungjawabi masing-masing Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan se-Kabupaten Deli Serdang.
Mereka sudah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memfasilitasi kegiatan study tiru dan bimtek dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Daerah (LPMD) yang berpusat di Ciledug, Kota Tangerang. Kepergian kades pun dibagi menjadi dua gelombang.
kepergian mereka ditanggungjawabi masing-masing Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan se-Kabupaten Deli Serdang.
Mereka sudah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memfasilitasi kegiatan study tiru dan bimtek dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Daerah (LPMD) yang berpusat di Ciledug, Kota Tangerang. Kepergian kades pun dibagi menjadi dua gelombang.
Untuk keberangkatan pertama ada 11 kecamatan. Gelombang kedua menyusul 11 kecamatan lagi. Dari undangan LMPD yang ditujukan kepada para kades dan BKAD Kecamatan se-Kabupaten Deli Serdang yang juga beredar di kalangan media disebutkan Bimbingan Teknis dan Study Tiru yang hendak dilaksanakan bertemakan,"Penyelenggaran Pemerintahan Desa yang Baik dan Pendapatan Asli Desa Guna Peningkatan Perekonomian Desa serta Percepatan Pencapaian SDGS Desa Sesuai dengan Tematik Pengelolaan Keuangan Desa".
"Gelombang pertama dijadwalkan mulai tanggal 7 hingga 11 Desember. Ditanggal 6 Desember, kami kades-kades yang masuk di gelombang pertama harus sudah berangkat,"jelas para kades.
Untuk gelombang kedua, lanjut mereka, dimulai dari tanggal 9 sampai 13 Desember. Sehingga ditanggal 8 harus sudah berangkat.
"Adapun hotel tempat kami menginap di Hotel Lombok Raya Mataram,"ungkap kades lainnya.
Rincian biaya Rp 20 juta yang dibebankan kepada para kades sudah termasuk biaya pelatihan 5 hari 4 malam menginap (sarapan, makan siang, makan malam, rehat kopi dan teh) juga biaya narasumber, modul dan training kits (tas, baju/kaos, pulpen, bloknote, name tag) termasuk tiket pesawat pulang pergi dan transportasi serta akomodasi study tiru sertifikat.
Kabid Pembinaan Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Deli Serdang, Simson Tambunan dikonfirmasi, Senin (4/12/23) tidak merespon.(dra/mk)