Lembu Warga Mati di Areal Kebun, Ini Penjelasan Manager TGP

Editor: metrokampung.com
Manager Kebun TGP Hilarius Manurung. 

Pagar Marbau, metrokampung.com
Manager PTPN2 (sekarang PTPN1 Regional Satu) Kebun Tanjung Garbus Pagar Marbau (TGP), Hilarius Manurung mengaku prihatin dengan adanya ternak lembu milik masyarakat mati di lokasi kebun sawitnya.
     
"Kami turut prihatin atas matinya ternak lembu milik masyarakat tersebut. Saya baru mengetahui adanya ternak mati di areal perkebunan dari pemberitaan di salah satu media online,"kata Hilarius Manurung, Rabu (3/1/24).
     
Ditegaskannya, tidak ada hubungan kematian ternak lembu tersebut dengan aturan larangan ternak masuk ke areal tanaman kecil. 
    
"Kami pun tidak mengetahui penyebab kematian ternak lembu tersebut,"tambahnya.
    
Menurut mantan Asisten Kepala (Askep) Kebun TGP itu, larangan ternak masuk ke areal perkebunan khususnya tanaman ulang, Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan tanaman kecil sudah ada sejak lama  dan masyarakat sudah tau larangan tersebut.
    
"Kita sudah melakukan larangan termasuk melalui surat. Dan larangan itu bukan hanya berlaku di PTPN, tapi juga di perkebunan lainya. Baik itu swasta nasional maupun swasta asing,"ungkap pria berkaca mata tersebut.
    
Disebutkannya bahwa perkebunan memberikan toleransi kepada warga jika ternaknya masuk ke areal tanaman tua.
    
"Kita cukup memberikan toleransi ternak masyarakat masuk ke areal tanaman tua untuk meminimalkan kerusakan tanaman kelapa sawit,"jelasnya.
     
Sebelumnya dilaporkan ada 11ekor ternak lembu  milik warga ditemukan mati di areal Kebun TGP Desa Tanjung Mulia Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Selasa (2/1/24) sore.
      
Diduga kematian ternak lembu milik warga itu diracun menggunakan tahu dicampur racun.
    
Warga pemilik ternak juga tidak mengetahui pelaku yang mengakibatkan ternak peliharaannya mati.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini