Tidak Mendukung Kegiatan Keagamaan, Novita Sitorus Minta Bupati Evaluasi Kinerja Kades Purwodadi dan Camat Sunggal

Editor: metrokampung.com
Perayaan Natal Oikumene Desa Purwodadi Tahun 2023 yang tidak mendapat dukungan dari Kepala Desa Purwodadi dan Camat Sunggal.(ft/dok)

Medan, Metrokampung.com
Secara umum Dana Desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, 
dan kemasyarakatan, namun Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.07/2015 mengamanatkan prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. 

Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan: a. Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja Desa untuk mendanai 
1. penyelenggaraan Pemerintahan Desa termasuk belanja operasional 
Pemerintahan Desa dan insentif rukun tetangga dan rukun warga; 
2. pelaksanaan pembangunan Desa; 
3. pembinaan kemasyarakatan Desa; 
4. pemberdayaan masyarakat Desa; dan
5. penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan mendesak Desa
Bidang pembinaan kemasyarakatan Desa, terdiri atas bidang:
1) ketentraman, ketertiban, dan pelindungan masyarakat;
2) kebudayaan dan kegamaan;
3) kepemudaan dan olah raga; dan
4) kelembagaan masyarakat.
Disalahsatu desa, Kepala Desa dan Camatnya justru tidak mendukung kegiatan keagamaan yang digelar oleh masyarakatnya. 

Hal itu terjadi pada pelaksanaan Natal Oikumene Desa Purwodadi Tahun 2023. Dimana Kepala Desa dan Camat Sunggal tidak merespon dengan baik bahkan terkesan mengabaikan kegiatan itu. Padahal Natal Oikumene yang dibentuk oleh gabungan dari beberapa gereja dan STM yang ada di Desa Purwodadi baru pertama kali ini di laksanakan. Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Pdt Refendi Hutabalian, kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).

Kekecewaan Refendi Hutabalian terhadap Kepala Desa dan Camat manakala bantuan yang diberikan jauh dari harapan panitia.

Kades dan Camat hanya memberikan bantuan secara pribadi dengan nilai yang sangat minim. Bantuan dari Kades Rp500 ribu dan Camat hanya memberikan bantuan Rp150 ribu.

Seharusnya, sambung Hutabalian, kegiatan keagamaan seperti ini sudah teranggarkan. Pihak desa seharusnya berkontribusi penuh apalagi 45 persen warga desa Purwodadi beragama Kristen.

Banyak desa di Deliserdang, seperti diketahui ada beberapa desa yang mendapatkan bantuan yang layak dari perangkat desanya. Seperti Desa Muliorejo, Tanjung Gusta saat merayakan Perayaan Paskah, Kepala Desa nya memberikan bantuan sebesar 24 juta, begitu juga desa lainnya mendapatkan bantuan puluhan juta saat melaksanakan kegiatan keagamaan, paparnya 
Seharusnya Kepala Desa Purwodadi memberikan bantuan yang layak untuk kegiatan keagamaan. Kita bukan meminta bantuan pribadi Kepala Desa untuk kegiatan ini. Kan bisa dianggarkan di anggaran Dana Desa. Karena kegiatan keagamaan ini bertujuan membangun kebersamaan. Harusnya hal ini menjadi kebanggaan Kepala Desa, kata Hutabalian.

Kekecewaan yang sama juga diungkapkan Novita Sitorus. Sebagi panitia seksi humas, dia merasa kecewa terhadap ketidakpedulian Kepala Desa Purwodadi dan Camat Sunggal.

Karena menurutnya dana desa bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial yang bersifat keagamaan. Karena keagamaan adalah kegiatan yang positif dan pembinaan umat manusia.

Dikatakannya, Natal Oikumen ini tergabung dari 12 gereja dan 21 STM yang ada di Desa Purwodadi. Tetapi sangat disayangkan apakah dana desa itu tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan keagamaan...???
Dalam persoalan ini, Novita meminta perhatian khusus dari Bupati Deliserdang untuk mengevaluasi kinerja Kades Purwodadi Sugiatno dan Camat Sunggal Danang Purnama Yuda. 

Selama ini belum pernah ada kegiatan keagamaan sebesar ini di Desa Purwodadi. Dan Tahun 2023 itulah dibuat kegiatannya untuk mempersatukan umat Kristiani di Desa Purwodadi karena Natal membawa kasih untuk menjaga kekondusifan Desa Purwodadi, tuturnya.

Kekecewaan Novita terhadap Kepala Desa dan Camat, manakala di tahun yang sudah dibebaskan merayakan Natal kok tidak ada bantuan yang layak.  Kades dan Camat dianggap tidak mensupport kegiatan tersebut.

Mau dikemanakan anggaran dana desa dan CSR desa Purwodadi yang mencapai miliaran rupiah," tanyanya.

Novita berharap Kepala Desa Purwodadi  dan Camat Sunggal memberikan perhatian lebih besar untuk kegiatan- kegiatan keagamaan. Harusnya tokoh- tokoh agama diajak berperan untuk membimbing para remaja. Seperti diketahui sering terjadi gejolak antar remaja di Desa Purwodadi. 

Begitu juga denga Camat Sunggal, panitia sudah beberapakali berkordinasi dan audiensi ke kantor Camat Sunggal. Dan  Camat Sunggal, Danang Purnama Yuda hanya menghargai kegiatan Natal Oikumene sebesar Rp 150 ribu
"Tolonglah pak Camat, beri perhatian khususnya untuk kegiatan keagamaan. Bantulah, kalau tidak ada dana kasi solusi untuk panitia agar panitia tetap percaya diri untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, ucap Novita penuh kekecewaan.(Ra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini