Unjuk Rasa Nyaris Bentrok, Para Mahasiswa Minta Jumpa Langsung Dengan Pj. Bupati Langkat

Editor: metrokampung.com
Nyaris Bentrok : Unjuk rasa nyaris bentrok setelah para mahasiswa memaksa masuk sembari mendorong pagar dan membakar ban bekas. 

Langkat, Metrokampung.com
Aksi unjuk rasa kembali mengguncang Langkat. Bahkan, kali ini jauh lebih seru dari biasanya setelah puluhan mahasiswa dari HMI, PMII dan IMM datang dan berorasi di depan pintu gerbang kantor Bupati Langkat, di Stabat, Kamis siang (28/3/2024). 
       
Mereka menuntut berjumpa dengan Pj. Bupati Langkat agar bisa menyampaikan secara langsung 18 butir tuntutan mereka kepada Pj. Bupati Langkat.
       
Namun, seperti biasa, aksi mereka dihadang para petugas, baik dari Polres Langkat maupun dari Satpol PP Langkat. Akibatnya, terjadilah aksi dorong- dorongan hingga pintu pagar kantor Bupati Langkat pun copot.
     
Aksi itu diperparah dengan aksi bakar ban oleh para mahasiswa, sehingga menimbulkan kobaran api yang besar dan kepulan asap yang hitam. Bahkan, kedua belah pihak nyaris baku hantam di tempat tersebut.
Copot : Pagar pintu masuk kantor Bupati Langkat pun copot setelah kedua belah pihak saling dorong. 

"Luar biasa kali, kami minta izin masuk dengan baik- baik. Tidak ada niat kami untuk berbuat anarkis. Namun, dihalang- halangi. Bahkan ada oknum Satpol PP yang memaki mahasiswa. Ini tentu bisa memicu kerusuhan. Petugas kok memaki seenaknya," teriak mahasiswa.
       
"Kami putera Langkat asli, masak dihalangi. Sementara itu Pj Bupati orang luar, bukan orang Langkat asli. Biarlan kami menyampaikan aspirasi dan pendapat kami, jangan dihalang- halangi. Kalau memang Pj Bupati itu seorang pemimpin, jumpailah kami, jangan bersembunyi dengan alasan sibuk," teriak mereka lagi dengan penuh emosi.
       
"Dari kemarin, Pj. Bupati tidak mau menjumpai para pengunjuk rasa. Untuk apa jadi pemimpin kalau takut," tambah mereka. 

Lucunya, Asisten Adm. Umum, Musti,SE, MSi pula yang datang dan mencoba untuk menerima dan menenangkan para pengunjuk rasa, namun ditolak mentah-mentah oleh para mahasiswa.
       
"Lagu lama. Dengan alasan sibuk atau tidak berada di tempat, Asisten yang datang. Kami tidak mau. Kami mau bertemu langsung dengan Pj. Bupati Langkat, bukan dengan Asisten," teriak mahasiswa sambil membuka 'kekurangan dan borok' dari masing- masing dinas yang ada di jajaran Pemkab Langkat, sehingga saling bersitegang dengan Musti.

Nah, dari situ bisa disimpulkan bahwa Langkat memang penuh dengan masalah, sehingga aksi- aksi unjuk rasapun semakin marak di bumi bertuah. Seperti kasus PPPK yang viral dan sudah menjadi isu nasional, sehingga  memalukan seluruh masyarakat Kabupaten Langkat.  (BD)
Share:
Komentar


Berita Terkini