Deli Serdang, metrokampung.com
Wisata Kuliner Pasar Kamu Desa Denai lama Kecamatan Pantai Labu, Minggu (26/5/2024) menggelar upacara tradisi Adat Jawa yakni Tingkeban.
Upacara tradisi ini dilakukan untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan budaya tradisional adat Jawa kepada para pengunjung Pasar Kamu.
Pada prosesi upacara Tingkeban ini dipimpin langsung dukun Tingkeban asal Desa Denai Lama Mbah kunyil sementara kedua mantennya merupakan pasangan suami istri yang bekerja di Wisata Kuliner Pasar Kamu.
Seratusan Pengunjung Pasar Kamu menyaksikan Upacara Tingkeban yang mulai pudar di kehidupan sehari-hari itu.
Dalam prosesi Tingkeban Mbah Kunyil di hadapan pengelola, pedagang Pasar Kamu dan pengunjung memaparkan salah satu tradisi Jawa yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah tingkeban.
Tradisi tingkeban adalah upacara adat Jawa dalam rangka 7 bulanan bayi dalam kandungan atau upacara 7 bulanan kehamilan. Tingkeban merupakan upacara terakhir sebelum kelahiran, yang hakikatnya mendoakan ibu dan calon bayi agar selamat dan lahir normal.
Tradisi tingkeban juga disebut dengan mitoni, yaitu satu kata yang berasal dari pitu atau tujuh. Maksudnya mitoni adalah upacara adat yang diselenggarakan dalam rangka memperingati tujuh bulan kehamilan.
Tingkeban atau mitoni ini merupakan tradisi lama yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam peradaban Jawa.
Di kesempatan itu Mbah kunyil mempraktekan satu persatu Prosesi upacara di mulai memandikan kedua suami istri yang Tingkeban dengan air tujuh rupa , setelah itu ada memasukkan telur ayam kampung ke dalam kain sarung calon ibu, yang dilakukan oleh suaminya.
Di lanjutkan dengan membelah sepasang kelapa kuning muda yang telah digambari tokoh pewayangan.
Kemudian, calon ibu akan mengganti busana dengan kain sebanyak tujuh motif yang berbeda-beda. Upacara tingkeban dilakukan dengan tujuan sebagai sarana berdoa agar jabang bayi yang ada dalam kandungan selalu diberi kesehatan.
Selain itu, masyarakat Jawa juga meyakini tingkeban harus dilaksanakan agar ibu dan anak dalam kandungan terhindar dari malapetaka, kata Mbah kunyil.
Ada hal yang menarik pada Upacara tingkeban itu para pengunjung di perbolehkan menyirami air tujuh rupa kepada pasangan yang mengikuti upacara Tingkeban.
Di kesempatan itu seorang pengunjung wanita asal kota Tembung di berikan telur ayam yang sudah di ritual , pemberian telur itu berharap penerima telur, atas ijin Allah SWT segera mendapat kehamilan.
Seusai prosesi Upacara Tingkeban pasangan suami istri yang lagi hamil tujuh bulan melakukan jualan rujak sebagai penutup prosesi upacara Tingkeban.
Pengelola Pasar Kamu H.Dedi Sopyan saat di konfirmasi membenar kan Pasar Kamu Pada hari ini melaksanakan upacara prosesi Tingkeban.
Kedua manten yang melakukan Tingkeban ini merupakan pasangan suami istri yang lagi hamil tujuh bulan kebetulan keduanya bekerja sebagai karyawan di Pasar kamu, kata H.Dedi.
Upacara Tingkeban di wisata kuliner Pasar kamu selain untuk melestarikan adat tradisional Jawa juga untuk memperkenalkan kepada pengunjung tradisi Jawa berupa Tingkeban atau tujuh bulan kehamilan, sebutnya.
Untuk Minggu depan pasar kamu akan mengadakan upacara tradisional Adat Melayu berupa mandi setaman.
Kegiatan tradisional ini kami lakukan untuk memperkenalkan adat budaya yang merupakan bagian dari program dari wisata kuliner Pasar kamu, papar H.Dedi Sopyan.(Lubis/MK)