Pasar kamu Gelar Budaya Adat Melayu 'Mandi Bunga Setaman'

Editor: metrokampung.com

Deli Serdang, metrokampung.com
Setelah berhasil menggelar perkenalan budaya Adat Jawa 'Tingkeban' dua minggu lalu, Wisata Kuliner Pasar Kamu, Minggu (16/6/2024) kembali menggelar kegiatan perkenalan  adat budaya Melayu yang di beri nama 'Mandi Bunga Setaman'.

Seperti sebelum nya di saat perkenalan adat budaya Jawa 'Tingkeban yang di saksikan para pengunjung , pada kegiatan Mandi bunga setaman ini pun tampak pengunjung antusias menyaksikan prosesi Mandi bunga setaman yang di pimpin bidan adat budaya Melayu.

Di ketahui Budaya adat Melayu Mandi Bunga Setaman ini merupakan akhir dari prosesi pengantin (setelah acara nasi hadap hadapan).

Di prosesi tersebut berharap kedua pasangan pengantin di beri kesehatan dan kebahagian dalam menjalani kehidupan rumah tangga oleh Allah SWT. 




Pada perkenalan budaya adat Melayu 'Mandi Bunga Setaman' beberapa prosesi di lakukan seperti, -Tarik lepas ketupat maknanya tidak ada suatu kesulitan dalam rumah tangga yang tidak bisa di selesaikan.
- menyirami kepala pengantin dengan air memakai Gayung dan cedok maknanya perhimpunan yang memberikan kesejukan serta kasih sayang dan keberkahan hidup.
- menginjak bunga di tempayan dengan hiasan pucuk kelapa bermakna kemuliaan hidup dan berumah tangga demi rasa kebersamaan , serasi dan kesetiaan hidup yang erat.
- memecah air kelapa dan mayang pinang maknanya berharap keberkahan dan Rahmat dari Allah SWT  seperti buah kelapa yang selalu bermanfaat dan melambangkan kesuburan.
- mengalungkan benang dari kepala hingga kaki bermakna Suami istri sehidup semati.
- Berkaca pada cermin bermakna berpikirlah dengan jernih sebelum melakukan suatu tindakan.

Begitulah prosesi adat Melayu dilakukan Pasar Kamu sebagai komitmen menjaga dan melestarikan adat budaya. Di samping itu, tentu event pagelaran adat ini sebagai media pendidikan dan pengetahuan bagi para pengunjung Pasar Kamu. 

Sebagai mana penjelasan dari pihak pengelola H. Dedi Sofyan, bahwa Pasar Kamu selain sebagai pusat kuliner tradisional juga sebagai tempat  pengembangan dan pelestarian budaya.(Lubis/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini