Sempurna Pasaribu Beserta Istri , Anak Dan Cucunya Dimakamkan Berdampingan

Editor: metrokampung.com

Karo, Metrokampung.com
Isak tangis memilukan tak terbendung dari para kerabat , handai tolan dan para wartawan saat mengiringi jenazah Rico Sempurna Pasaribu beserta istri, anak dan seorang cucunya ke pemakaman umum  yang terletak di desa Salit kecamatanTiga Panah Kabupaten Karo , Jumat (28/6/2024).

Peristiwa  memilukan dan tragis, menimpa sosok wartawan yang bertugas di Tanah Karo hingga meregang nyawa tewas terpanggang akibat rumah yang ditempatinya hangus terbakar. Bukan hanya Rico Sempurna Pasaribu (47) yang menjadi korban bahkan istrinya  Elfrida Beru Ginting (48) yang dikahabrkan sedang berbadan dua, dan anaknya , Sudi Investigasi Pasaribu (12) serta cucunya, Loin Situngkur (3).


Kejadian ini tidak hanya yang menggemparkan warga Tanah Karo dan membuat duka yang sangat mendalam bagi keluarga besar korban yang diringgalkan. Tidak terkecuali para Jurnalis di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), turut merasakan atas peristiwa ini.

Isak tangispun pecah tak terbendung kala menyaksikan keempat jenazah dimasukkan keliang lahat untuk dikuburkan secara berdampingan yang dilakukan secara liturgi Agama Kristen.

Ginting (50) Salah seorang keluarga dekat Rico yang ditemui di areal pemakamam mengharapkan agar kasus ini diungkap seterang terangnya. Hal ini disebabkan masih simpang siurnya informasi yang beredar terkait  peristiwa ini mengenaskan ini.

“Kita minta pihak Aparat Penegak Hukum agar mengusut tuntas paristiwa kebakaran yang menyebabkan kami kehilangan satu keluarga”ujarnya lirih.

Dipihak lain, PWI Karo, Dairi dan Pakpak Bharat mendesak Polisi mengusut hingga tuntas peristiwa kebakaran yang menyebabkan tewasnya Rico Sempurna Pasaribu beserta Istri, anak dan cucunya. 
     
Desakan itu disampaikan Ketua PWI Karo, Dairi dan Pakpak Bharat, Justianus Purba didampingi Wakil Ketua, Sonry Purba, SP, Sarjana Ginting, Sekretaris Jaya Surbakti dan anggota  Daniel Manik, Mitcha Sebayang dan Robert Tarigan, SH, Jumat (28/6) petang  di kantor Sekretariat PWI Karo, Dairi dan Pakpak Bharat di Kabanjahe 
      
Menurut Justianus Purba, dugaan terbakarnya rumah wartawan itu harus diusut tuntas  agar tidak menimbulkan hal negatif di tengah-tengah masyarakat .Apakah  peristiwa itu murni kebakaran atau ada unsur sengaja. Sehingga peristiwa itu terang benderang.
     
" Kami organisasi PWI Karo, Dairi dan Pakpak Bharat sampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan .Kami merasakan prihatin  atas menimpa keluarga yang ditinggalkan,"tegasnya.
      
Karena itu, katanya, apabila tidak terungkap kasus tersebut secara terang benderang dapat menimbulkan persoalan Preseden  buruk  di tengah-tengah profesi pers dan masyarakat.
      
Ia menambahkan PWI Karo, Dairi dan Pakpak Bharat menolak dan mengecam teror dalam bentuk apapun terhadap wartawan.Bila keberatan dengan isi berita yang ditulis wartawan, silahkan menggunakan hak jawab atau melalui saluran yang dibenarkan undang-undang.
      
Lebih lanjut dikatakan kepada semua pihak tidak mengancam apabila sampai membakar  rumah seorang jurnalis apabila ada persoalan pemberitaan.
 
Informasi yang berhasil dihimpun awak media metrokampung.com menyebutkan, tragedi yang terjadi bermula dugaan terbakarnya rumah tempat tinggal almarhum juga dijadsikan sebagai warung tempat mencari nafkah dengan berjualan kebutuhan sehari hari juga mada menjual bahan bakar minyak eceran.

Namun di luar itu, dugaan adanya unsur kesengajaan juga mencuat, mengingat sensitifitas almarhum terkait memberitakan pemberitaaan judi baik di media tempatnya bekerja  dan di akun sosial media miliknya. 
Terkait hal ini, Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Rasmaju Ginting mengonfirmasikan, bahwa pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kita masih di lokasi, olah TKP”, balasnya singkat saat dihubungi Wartawan. (amr)
Share:
Komentar


Berita Terkini