Dinding Lantai 2 Gedung BPN Deli Serdang Ditumbuhi Tanaman Liar

Editor: metrokampung.com
Dinding lantai dua kantor BPN Deli Serdang ditumbuhi tanaman liar.

Lubuk Pakam, metrokampung.com
Dinding luar lantai dua Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Deli Serdang ditumbuhi tanaman liar. Sehingga terkesan kantor tersebut tidak terurus.

Pantauan wartawan, tanaman liar menjalar tersebut tumbuh dan berkembang pada dinding lantai dua gedung sebelah kanan dekat mesjid kantor tersebut. Posisinya terlihat sangat jelas.
Meski keberadaan tanaman liar itu sudah lama, namun hingga kini belum juga dibersihkan apalagi dicabut.

"Kayak tak terurus kali kantor BPN ini. Masak tanaman liar dibiarkan menjalar pada dinding kantor,"ujar Solah,.salah seorang warga yang berurusan di kantor itu, Selasa (30/7/24).

Tudingan warga tersebut, ditanggapi sejumlah pegawai BPN Deli Serdang dengan senyum.
Diberitakan sebelumnya, keberadaan mobil milik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun honorer kantor BPN Kabupaten Deli Serdang yang mendominasi parkiran di lingkungan Pemkab Deli Serdang, Lubuk Pakam dikeluhkan warga.

Sebab kerap menimbulkan kemacetan saat melintas di depan kantor tersebut. 

Jumlahnya mencapai puluhan unit dengan berbagai merek dan tipe seperti Mitsubishi Pajero, Toyota Fortuner, Inova Reborn serta sedan keluaran terbaru yang setiap harinya parkir di dalam dan luar kantor serta pinggir kanan kiri jalan lingkungan kantor Bupati Deli Serdang.

Saking banyaknya mobil yang berjibun di kanan kiri jalan depan dan samping kantor BPN maupun menumpang parkir di kantor lainnya yang berdekatan sangat mencolok dan berbeda dibanding dengan jumlah kenderaan pada dinas atau badan lainnya di lingkungan Pemkab Deli Serdang yang hanya beberapa mobil saja.

"Bukan hanya ASN saja, honorernya juga bermobil. Bahkan dengan jabatan Kasubsi di BPN punya beberapa mobil. Seakan oknum Kasubsi tersebut mengimbangi atasannya (Kasi) yang punya hobi mengkoleksi beberapa mobil pribadi,” ujar beberapa ASN BPN Deli Serdang yang menolak menyebut nama.

Parahnya, mobil dinas di kantor itu tidak menggunakan plat merah melainkan plat hitam termasuk mobil dinas Toyota Innova kepala Kantor BPN.

“Mengganti plat nomor kendaraan dinas dari merah menjadi plat hitam atau pribadi dan disinyalir ada yang menggunakan plat nomor hitam bodong alias tidak sesuai dengan yang tertera di surat tanda nomor kendaraan (STNK) untuk menghindari pembelian bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Sebab kendaraan dinas harus menggunakan BBM nonsubsidi sebagai salah satu upaya agar penggunaan BBM subsidi melalui aplikasi MyPertamina tepat sasaran. Mengingat perbedaan harga yang cukup mencolok antara BBM subsidi dengan nonsubsidi, memicu terjadinya pergeseran konsumsi dari nonsubsidi ke subsidi,” ungkap ASN lainnya.(ren/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini