Inovasi Dari Pemerintah Kecamatan Bahorok : Tangani Stunting Dengan Program Pusaka Siaga Desa

Editor: metrokampung.com
Camat Bahorok, Robby Deritawan Sitepu, SE, MSP

Langkat, Metrokampung.com
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. 
       
Penyebab utamanya adalah karena kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Nah, Camat Bahorok, Robby Deritawan Sitepu, SE, MSP menjelaskan, terkait stunting, ada beberapa hal penting untuk diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
       
(1) stunting menurut definisi WHO adalah gangguan tumbuh- kembang anak yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.  

(2) jumlah penderita stunting di Indonesia terus mengalami peningkatan. Setidaknya, setiap 1 dari 3 orang anak berisiko mengalami gangguan tersebut. 
Salam Siaga : Camat Bahorok bersama Kapolsek dan Danramil 06/ Bahorok tampak semangat saat meluncurkan program inovasi Pusaka Siaga Desa. 

Lantas, adakah pencegahan yang bisa dilakukan ? Nah, Camat yang berhasil mengantarkan Bahorok menjadi Kecamatan Terbaik Kabupaten Langkat pada tahun 2023 yang lalu itu pun menegaskan, berikut adalah langkah pencegahan stunting yang bisa dilakukan pada anak :
       
(1) memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Karena itu, ibu yang sedang mengandung diminta agar selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
Launching : Forkopicam Bahorok bersama para kepala desa saat peluncuran (launching) program Inovasi Pusaka Siaga Desa. 

(2) Beri ASI Eksklusif (ASIX) sampai bayi berusia 6 bulan. 
       
"Para ahli nutrisi  menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, si ibu disarankan untuk tetap memberikan ASIX selama 6 bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu  dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak," ujarnya.

(3) Dampingi ASI dengan MPASI sehat. Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka si ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan- makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.  
       
(4) terus memantau tumbuh- kembang anak. Yah, tidak sulit mengenali anak yang mengalami stunting. 
       
"Dari segi fisik, mereka biasanya mempunyai postur tubuh yang lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya. Jadi, penting bagi ibu untuk terus memantau tumbuh kembang mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi si ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya," ujarnya.
       
(5) Selalu jaga kebersihan lingkungan. Nah, seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pulalah yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.
Mobil Siaga Desa : Mobil- mobil Siaga Desa pun diluncurkan sebagai penunjang program inovasi Pusaka Siaga Desa.

Program Inovasi Pusaka Siaga Desa
Lebih lanjut Robby pun menjelaskan tentang peluncuran program inovasi Pusaka Siaga Desa. Program inovasi itu diluncurkan pada  Senin, 22 Juli 2024 yang lalu.    
       
Ada pun maksudnya adalah sebagai program inovasi Pusaka Siaga Desa (Push Stunting  Masyarakat Dengan kegiatan Sambang Ibu dan Anak Dengan Mobil Siaga Desa), dalam rangka untuk melaksanakan dan mengindahkan arahan dari Pj Bupati Langkat, H.M. Faisal Hasrimy, AP, MAP  agar Forkopimcam turun langsung menangani stunting, sebagai  posyandu terintegrasi bersama tim pendamping keluarga, seperti  bidan desa, kader PKK, kader KB, Babinsa dan  Babinkamtibmas, dengan menggunakan ambulance atau  mobil siaga desa. 
Kecamatan Terbaik : Camat Robby Deritawan, DE, MSP saat menerima petaka sebagai Kecamatan Terbaik Kabupaten Langkat Tahun 2023 yang lalu. 

"Jadi, turun langsung kepada ibu dan anak yang mungkin karena keterbatasan tidak bisa datang ke posyandu. Selain itu juga diperhatikan apakah sarana dan prasarana untuk mandi, cuci, kakus sudah tersedia. Lalu, apakah rumahnya tidak layak huni, sudah mendapat jaminan kesehatan atau  jaminan sosial.  Apabila memang layak dan belum terdata, ya harus didata dan dimasukkan ke dalam database," jelasnya.
       
"Syukur alhamdulillah dari 18 Desa yang ada di Kecamatan Bahorok, sudah 13 Desa yang memiliki ambulance/mobil siaga desa. Mudah-mudahan program ini bisa berjalan lancar dan benar- benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," pungkasnya. (BD)

Share:
Komentar


Berita Terkini