Pematangsiantar, metrokampung.com
Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menjadi rujukan utama bagi para pengambil keputusan melakukan survei sikap dan perilaku calon pemilih di Kota Pematang Siantar. Dari hasil survei menunjukkan keinginan warga tetap dipimpin putra daerah.
Menurut Masyarakat, kehadiran putra daerah merupakan salah satu hal yang penting bagi kemajuan suatu daerah. Hal tersebut didasarkan kepada kemampuan dalam memahami kondisi sosial masyarakat yang ada dan juga rasa memiliki yang lebih tinggi terhadap daerahnya sehingga masyarakat akan tetap konsisten mencoblos calon yang berasal Pematang Siantar.
Penulis Inspirasi Tommy Jonathan Sinaga asal Pematang Siantar juga mengatakan, kehadiran sosok putra daerah sebagai pemimpin dapat menjadi stimulus bagi persatuan dan juga kekompakan dari suatu masyarakat.
Ia menegaskan, setidaknya ada tiga faktor penting yang dapat dijadikan urgensi hadirnya putra daerah dalam memimpin suatu wilayah.
"Paling tidak ada tiga faktor kenapa harus ada orang asli Pematang Siantar yang bisa jadi Walikota ataupun Wakil Walikota, yang pertama orang asli Pematang Siantar secara otomatis dia mempunyai pemahaman yang lebih bagus, jadi kemampuan dia untuk memahami seperti apa masyarakat dan apa yang kira-kira yang diinginkan oleh masyarakat," tegas dia.
"Sehingga, otomatis rasa cinta terhadap daerah bisa lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang berasal dari luar daerah Siantar," ujar dia.
Selain itu lanjut dia, hadirnya putra asli Pematang Siantar dapat menjadi sosok pemersatu bagi masyarakat yang ada di Kota Siantar tersebut.
Masyarakat Kota Pematangsiantar yang multikultural terdiri dari berbagai macam suku, agama dan budaya seperti Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu serta suku dan budaya yang beragam.
Bagi mereka, suku, agama dan budaya adalah ruang untuk menjaga dan mendorong sikap saling menghormati dan membantu antar masyarakat, sehingga menciptakanan hubungan yang harmonis di tengah kebhinekaan multikultural yang ada.
Nilai-nilai yang tercipta dalam masyarakat kota Pematangsiantar adalah, keberagaman, kerukunan dan toleransi. Yang telah disebutkan dalam semboyan Kota Pematangsiantar yaitu “ Sapangambei Manoktok Hitei”, yang dapat diartikan bergotong-royong mencapai tujuan bersama.
Multikulturalisme yang terdapat di Kota Pematangsiantar melahirkan keunikan dari terjadinya proses asimilasi antar suku dan budaya.
Untuk menjaga dan menurunkan kepada generasi berikutnya sikap menghormati perbedaan sebagai implementasi masyarakat multikulturalisme berkelanjutan.
Ini harus mendapatkan perhatian secara khusus agar adat dan juga budaya asli Pematang Siantar dapat terjaga dan lestari dengan baik.
Dari hasil survei SMRC sikap dan perilaku cawalkot di Kota Pematang Siantar ditemukan faktor-faktor penting apa saja berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut.
Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 53.8% yang belum menentukan pilihan calon walikota Kota Pematang Siantar dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
Jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, secara spontan Susanti Dewayani 10.9%, kemudian Marudut Liberty Panjaitan 10.2%, Mangatas Marulitua Silalahi 4.7%, Wesly Silalahi 3.3%, Hendra Simanjuntak 2,6%. Nama lain lebih rendah.
Dari simulasi daftar 10 nama semi terbuka, Susanti Dewayani meraih dukungan 26.9%, kemudian Marudut Liberty Panjaitan 25.3%, Mangatas MarulituaSilalahi 9.4%, Wesly Silalahi 8,6%, Gusmiyadi 6.7%, Hendra Simanjuntak 5.3%, Ronald Tampubolon 4.5%. Nama lain jauh lebih rendah.
Pada simulasi 3 nama kandidat hingga head to head, Marudut Liberty Panjaitan meraih dukungan 36.5%, kemudian Susanti Dewayani 31.8%, Mangatas Marulitua Silalahi 19.5%, Daripada calon lainnya. Pilkada masih beberapa bulan lagi, dukungan masih besar kemungkinan untuk berubah. Calon yang paling banyak menjangkau pemilih kedepanlah yang besar kemungkinan memenangkan Pilkada.
Popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral, tidak mungkin dipilih jika tidak dikenal. Populer juga belum tentu dipilih jika ada calon lain yang lebih disukai. Oleh karena itu populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif.
Diantara calon-calon terpopuler, Susanti Dewayani paling disuka, 74% dari yang mengenalnya, kemudian Marudut Liberty Panjaitan disukai oleh 71% dari yang mengenalnya, dan Mangatas Marulitua Silalahi disukai oleh 69% dari yang mengenalnya. Sementara tingkat kedisukaan Wesly Silalahi 62% dari yang mengenalnya.
Tingkat Popularitas Marudut Liberty Panjaitan berkisar 57-68%, paling tinggi di Dapil 3 yakni (Siantar Marihat, Siantar Marimbun, Siantar Selatan, Siantar Timur), Sedangkan Dapil 1 (Siantar Barat, Siantar Utara) Popularitas Marudut Liberty Panjaitan lebih rendah karena belum merata di semua wilayah.(rel)