Abetnego - Edy Suranta Pilih Dua Tempat Bersejarah Sebelum dan Sesudah Daftar ke KPU Karo

Editor: metrokampung.com

Karo, metrokampung.com 
Bakal pasangan calon (bapaslon) bupati dan wakil bupati Karo, Abetnego Panca Putra Tarigan dan Pt. Edy Suranta Bukit memilih dua tempat bersejarah di Karo sebagai tempat berkumpul sebelum dan sesudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karo, Kamis (29/8/2024).

Seperti diketahui, sebelum mendaftar, pasangan berjuluk ABDI ini berkumpul bersama tim pendukung dan partai politik (parpol) pengusung di Pesanggrahan Bung Karno di Desa Lau Gumba, Kecamatan Berastagi. Di sana, mereka menggelar doa bersama dan renungan.

Demikian juga setelah mendaftar. Pasangan ini memilih Museum Letjen Djamin Gintings sebagai tempat bertatap muka bersama tim pendukung, simpatisan, maupun warga Karo, khususnya warga desa setempat.


Abetnego dalam sesi jumpa pers di sela-sela pendaftaran di KPU Karo mengungkapkan, dipilihnya kedua lokasi tersebut sebagai tempat berkumpulnya seluruh tim pemenangan Abetnego - Edy Suranta, karena kedua tempat itu punya sejarah bagi bangsa Indonesia.

"Harapannya, langkah yang kami lakukan bersama seluruh tim pemenangan adalah langkah yang bersejarah bagi kemajuan Tanah Karo. Dimana, setelah menggelar acara di rumah pengasingan Bung Karo, kami mendaftarkan diri ke KPU Karo sebagai pasangan calon di Pilkada Karo," ujar Abetnego.

Menurutnya, Ir. Soekarna selaku presiden pertama Indonesia pernah diasingkan di tempat ini bersama dengan Sutan Sjahrir dan Haji Agus Salim. Para tokoh bangsa itu berada di Lau Gumba selama 12 hari, sebelum kemudian dipindahkan ke rumah pengasingan di tepi Danau Toba, di Parapat, Kabupaten Simalungun, selama kurang lebih dua bulan pada tahun 1949.

"Pengasingan ini merupakan bukti sejarah tentang perjuangan Bung Karo bersama tokoh bangsa kita dalam upaya merebut kemerdekaan dari tangah penjajah. Perjuangan itu harus kita teladani demi terciptanya sejarah kemajuan Karo kedepan," tuturnya.

Abetnego turut menyinggung perjuangan Letjen Djamin Gintings selaku pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari daerah Karo.
 
Kegigihannya dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, kata Abetnego, patut diteladani dalam upaya pembangunan Karo yang lebih baik.

"Museum Letjen Djamin Gintings berdiri gagah dan megah di Desa Suka. Kemegahan museum ini sepadan dengan kegagahan dan kegigihan sang jenderal dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Semangat ini patut kita pertahankan sesuai dengan semangat juang orang Karo," pungkasnya.

Amatan metrokampung.com yang ikut dalam acara ini melihat,  pasangan ABDI bersama fungsionaris parpol pengusung menggelar doa bersama dan renungan di dalam bangunan berdinding kayu berukuran 10 x 20 meter di Lau Gumba. Ciri bangunan bernuansa Eropa masih terlihat jelas, baik pada bagian luar maupun didalam bangunan.

Sementara, kegagahan Pahlawan Nasional Letjen Djamin Gintings terpampang jelas pada patung yang berdiri kokoh di halaman museum berlatar desain kain adat tradisional Karo jenis Uis Beka Buluh. (amr)
Share:
Komentar


Berita Terkini