Kandidat Pilkada di Labura Sepi, KOKO Akan Muncul Di Hari 'H'

Editor: metrokampung.com
Abdul Rahim, Ketua Umum Pengurus Pusat Gema Labura.

Labura, metrokampung.com
Kabupaten Labuhanbatu Utara hampir  dipastikan lawan KOKO alias kolom kosong atau di sapa kotak kosong. Hal ini terlihat di hari terakhir pendaftaran, Kamis (29/8/2024). 

Kantor KPUD Labura terlihat sepi hanya terlihat Komisioner KPUD Labura dan sejumlah petugas keamanan sebelumnya tepatnya hari pertama pendaftaran, Selasa, 27 Agustus 2024 pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Labura  Hendri Yanto Sitorus dan H. Samsul Tanjung kembali didaftarkan sebagai Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Labura.

Bapaslon Incamben, bersama tim kampanye, relawan, pimpinan Partai Politik hingga masyarakat mendatangi kantor KPUD Labura mendaftarkan paslon itu ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Labura untuk maju pada pilkada serentak 2024.

Pasangan dengan slogan Labura Hebat Jilid II ini diusung oleh 11 Partai Politik yaitu: partai Golkar, PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKB, PPP, PBB, Nasdem, Demokrat, PKS, Gerindra, sedangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai pendukung dengan perolehan total suara 204.124 dari 11 parpol. Sedangkan syarat minimum apabila merujuk pada putusan  Mahkama Konstitusi, di Labuhanbatu Utara untuk mencalonkan paslon butuh 17.420 suara (8%) dari total suara sah pada perolehan Pileg 2024 yang lalu. 

Kalau melihat dari total partai politik yang mengusung pasangan Labura Hebat Jilid II ini, maka bisa dipastikan, Labuhanbatu Utara akan terjadi  lawan Kolom Kosong (KOKO).

Abdul Rahim, Ketua Umum Pengurus Pusat Gema Labura menilai, kalau muncul  Koko yang terjadi di Labura adalah hal yang wajar.

Pasalnya jauh sebelumnya pendaftaran dibuka oleh KPU Pada 27-29 Agustus 2024 di Labuhanbatu Utara, tidak terlihat tanda-tanda ada yang akan maju.

Suasana politik di Labura begitu sejuk, hal ini sangat berbeda dengan beberapa kabupaten/kota yang ada di sekitar Labura seperti Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan dan Tanjung Balai yang terlihat lebih panas dan kompetitif.

Rahim menambahkan, Koko alias Kolom Kosong yang terjadi di Labura, sebenarnya bisa kita terjemahkan kalau masyarakat puas terhadap kinerja pemerintah saat ini.

Pemerintah berhasil menjawab harapan-harapan masyarakat yang mereka titipkan kepada pemerintah melalui program-program yang tepat sasaran.

Seperti program BUNGDES (Bupati Ngantor di Desa), Beasiswa Pendidikan, Program Bansos dll. Program ini saya pikir sangat menyentuh dan  bermanfaat bagi masyarakat. Atas dasar ini, tentu masyarakat berpotensi besar memilih paslon Labura Hebat Jilid II kembali pada Pilkada saat ini. 

"Hal ini menurut saya yang menjadi alasan kepada banyak politisi di Labura yang  enggan dan mengurungkan niatnya untuk melawan pasangan Labura Hebat Jilid II di Pilkada tahun 2024 karena mereka tahu, mereka sudah hitung secara politik, pasti akan sulit untuk mengalahkan pasangan itu," ujarnya.


Sementara Calon Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus saat dikomfirmasi metrokampung.com lewat telepon selularnya terkait diborongnya 11 partai. Hendri mengatakan bahwa tidak diborong, tetapi kawan kawan di partai yang bersedia kita ajak bergabung untuk membangun Labura Hebat Jilid II. 

"Bukan kita borong bang, tetapi kawan-kawan di partai kita ajak dan bersedia bergabung untuk melanjutkan pembangunan Labura Hebat Jilid II," ujar Hendri Sitorus yang sedang dalam perjalanan menuju Medan untuk test kesehatan. (st/simon/mk) 
Share:
Komentar


Berita Terkini