Dinas Pariwisata Langkat Gelar Bimtek Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan

Editor: metrokampung.com
Bimtek : Bimbingan teknis itu digelar untuk pembinaan, sekaligus untuk melahirkan lebih banyak lagi desa wisata di Kabupaten Langkat. 

Langkat, Metrokampung.com
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten  Langkat gelar Bimtek Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan, di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Rabu (18/9/2024), untuk pembinaan desa wisata dan untuk melahirkan lebih banyak lagi desa wisata di Kabupaten Langkat, sebab pada dasarnya Kabupaten Langkat memiliki potensi wisata yang besar dan luar biasa, seperti  wisata alam, wisata budaya, wisata religius atau wisata kuliner, dan lain- lain.

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat, Hj. Nur Elly Hariani Rambe dalam sambutannya memaparkan tentang Desa Timbang Lawan sebagai desa percontohan Desa Wisata Berbasis Kuliner di Kabupaten Langkat. Desa- desa yang lain juga bisa seperti Desa Timbang Lawan kalau mau dan serius.
       
"Karena itu, yang terpenting kita dapat ilmu, biar bisa jadi desa wisata, agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Asisten II Ekbang, H. Sukhyar Muliamin saat menyampaikan sambutan tertulis Pj. Bupati Langkat. 

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Langkat, Hj. Nur Elly Heriani Rambe

Lebih lanjut Nur Elly menegaskan, bimtek itu penting, karena dari 240 desa yang ada di Kabupaten Langkat, sebenarnya cuma ada 27 desa wisata rintisan, tapi semua kepala desa diundang dalam acara tersebut, karena pada dasarnya semua desa potensial menjadi desa wisata.

Hal yang sama disampaikan oleh  Ketua DPRD Langkat, Sribana, PA. Karena itu, politisi Partai Golkar itu mendukung digelarnya kegiatan tersebut.
       
"Karena itu, saya berharap kerjasama yang baik dari seluruh kades, karena dengan  kerjasamalah, program pariwisata bisa berjalan dengan baik," ujarnya seraya memuji kinerja Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupafen Langkat. 
       
"Jadi, jangan sampai diabaikan dan tidak didukung, sehingga Dinas Pariwisata berjalan sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, H. Sukhyar Muliamin, Asisten II Ekbang sebagai yang mewakili Pj. Bupati Langkat, menjelaskan bahwa ketidak hadiran Pj. Bupati, karena ada tugas di Pemprovsu.
       
" Saat ini ada  27 desa wisata rintisan yang diharapkan dapat jadi penggerak peningkatan perekonomian masyarakat. Nah, diharapkan jumlah tersebut bisa terus ditingkatkan," ujarnya seraya menyinggung prestasi Desa Bukit Lawang sebagai yang terbaik dari 75 desa se- Indonesia pada tahun 2023 yang lalu.
       
"Potret dari desa wisata itu adalah masyarakatnya ramah, budayanya lestari dan ekonomi masyarakatnya terus meningkat," tambahnya. 
       
Karena itu, dia pun berharap bisa muncul ide- ide yang cemerlang  dalam bimtek tersebut. Karena itu, dia pun memberikan  apresiasi atas terlaksansnya acara hari itu. 
       
"Akhirnya dengan mengharapkan ridho dan berkah dari Allah SWT, dengan ucapan bismillahirrahmannirrahim, bimtek ini secara resmi dibuka," ujarnya. 
       
Menariknya, semuanya saling berpantun. Maklum saja, karena Langkat adalah tanah Melayu.

Sedangkan  Andhy M.T. Marpaung, Ketua Tim Kerja Ekosistem Pariwisata, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Direktorat Tata Kelola Destinasi,  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam paparannya sebagai narasumber dalam acara tersebut, menegaskan tidak semua desa bisa jadi desa wisata. Kalau mau jadi desa wisata bentuk dulu lembaga pengelolanya, kelompok masyarakat pendukung wisata, seperti kelompok masyarakat sadar wisata. Jadi, harus dengan perencanaan yang matang, karena harus melibatkan banyak pihak.
      
"Jadi, jangan jadi desa wisata hanya karena mau meraup bantuan dari pemerintah, tapi setahun- dua tahun mati dan terbengkalai," ujarnya.
      
Yang tak kalah pentingnya, Andhy pun menambahkan, buat kode etik wisata di desa tersebut untuk dipatuhi oleh semua pihak. Jadi, kita tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan di objek/ destinasi wisata tersebut. (BD)
Share:
Komentar


Berita Terkini