LPA Deli Serdang Desak Kasek SMPN1 STM Hilir Turut Dicopot

Editor: metrokampung.com
Ketua LPA Junaidi Malik (kemeja hijau) saat memberikan pencerahan kepada murid sekolah dasar.


Lubuk Pakam, metrokampung.com
Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Deli Serdang angkat bicara terkait kematian siswa SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang usai menjalani hukuman squad jump sebanyak 100 kali.

LPA mendesak agar kepala sekolah (kasek) tersebut dicopot menyusul guru honor agama Kristen pemberi hukuman squad jump telah dinonaktifkan Dinas Pendidikan (Disdik) Deli Serdang dan digantikan dengan guru lainnya.

"Kasek SMPN1 STM Hilir harus dicopot. Karena kasek juga harus bertanggung jawab. Mengingat,  hukuman squad jump puluhan kali juga dialami oleh anak didik lainya di sekolah tersebut. Sehingga kasek terkesan lalai mengawasi perilaku guru bawahannya dan terjadi lah peristiwa yang tidak diinginkan,"ujar Junaidi Malik, Ketua LPA Deli Serdang, Minggu (29/9/24).

Ditambahkan Junaidi, dirinya merasa prihatin dan mengecam tindakan kekerasan terhadap anak apalagi dilakukan oleh oknum pendidiknya.

"Sangat keterlaluan ini. Anak yang sejatinya mendapat pembelajaran di sekolah malah dipaksa melakukan squad jump di luar kemampuannya. Dan kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi,"imbuh Junaidi.

Rindu Syahputra Sinaga (14) siswa kelas IX C meninggal dunia di RSU Sembiring Delitua tempatnya sempat dirawat, Kamis (26/9/24) pagi.
Sulung dari 3 bersaudara itu  merupakan anak pasangan Lamhot Sinaga dan istrinya Derma Br Padang, warga Dusun I Desa Negara Beringin Kecamatan STM Hilir.

Rindu dihukum squad jump oleh guru honor agama Kristen sekolah itu karena diduga tidak mampu menghapal ayat kitab suci, Kamis (19/9/24) lalu.

Sejumlah teman Rindu mengaku oknum guru honor Selly Winda Hutapea dikenal kejam.
Sudah banyak teman atau peserta didik lainnya di SMP Negeri 1 STM Hilir  yang menjadi korban.
Mereka disuruh melakukan squad jump mulai 30 kali, 50 hingga 100 kali jika tidak mengerjakan tugas sekolah.

Namun para peserta didik enggan melaporkan perbuatan gurunya tersebut kepada orang tuanya masing-masing.

Para peserta didik juga mengaku mengalami sakit bahkan demam setelah terkena hukuman tersebut. 

Disdik Deli Serdang telah menonaktifkan Selly Winda Hutapea. Sudah diganti dengan guru agama yang baru sambil menunggu proses lebih lanjut.(ren/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini