Pasca Tewasnya Siswa SMP Negeri 1 STM Hilir, Guru Honor Akan Segera Dipecat

Editor: metrokampung.com

Pengakuan teman korban yang menyebut guru honor bidang studi Agama Kristen SMPN 1 STM Hilir kejam.

STM HILIR, metrokampung.com
Pihak SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang akan mengambil tindakan tegas kepada oknum guru honor bidang studi Agama Kristen pasca meninggalnya salah satu murid sekolah tersebut. 

Tindakan tersebut berupa pemecatan terhadap Selly Winda Hutapea, oknum guru honor yang memaksa siswanya Rindu Syahputra Sinaga (14) melakukan squad jump sebanyak 100 kali hingga berujung kematian karena kelelahan.

Hal ini dikatakan Kasek SMP Negeri 1 STM Hilir, Suratman ketika dikonfirmasi, Sabtu (28/9/25).

"Iya, kita akan lakukan pemberhentian terhadap oknum guru honor itu,"tulis Suratman melalui whatsApp.

Sementara, jenasah Rindu Syahputra yang merupakan anak sulung pasangan 
Lamhot Sinaga dan istrinya Derma Br Padang telah dikebumikan di kuburan Kristen di daerah tempat tinggalnya Dusun I Desa Negara Beringin Kecamatan STM Hilir, Jumat (27/9/24) sore.

Jenasah siswa kelas IX C tersebut diantar pihak keluarga juga teman-teman sekolahnya menuju ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Di sela proses penguburan, sejumlah teman Rindu mengaku jika oknum guru honor Selly Winda Hutapea dikenal kejam. 


Sudah banyak teman atau peserta didik di SMP Negeri 1 STM Hilir lain yang menjadi korban.
Mereka disuruh melakukan squad jump mulai 30 kali, 50 hingga 100 kali jika tidak mengerjakan tugas sekolah yang disuruhnya.

Namun para peserta didik enggan melaporkan perbuatan gurunya tersebut kepada orang tuanya masing-masing.

Para peserta didik juga mengaku mengalami sakit bahkan demam setelah terkena hukuman tersebut. 

"Guru itu kejam. Kalau murid misalnya lalai menghapal isi alkitab ataupun tugas (PR) lainnya dipastikan akan mendapat hukuman squad jump 30 kali, 50 kali hingga 100 kali. Udah banyaklah murid kenak dibuatnya,"ujar sejumlah peserta didik yang minta namanya dirahasiakan. Karena mereka khawatir akan bermasalah di sekolah setelah memberikan keterangan ini.

Berdasarkan resume RSU Sembiring Delitua tempat Rindu sempat dirawat usai dihukum squat jump 100 kali oleh oknum guru honor disebutkan, sulung dari 3 bersaudara itu mengalami trauma hati dan perut, kekurangan cairan akibat diporsir squat jump sehingga bengkak di bagian paha. Kecapekan hingga menimbulkan trauma.

Surat kematian bernomor 926 tersebut diterbitkan dr Arfah Rambe tanggal 26 September 2024.

Hingga kini keluarga Rindu Syahputra belum memutuskan buat pengaduan ke polisi. (ren/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini