Ketua Karang Taruna Kecamatan Berastagi, Premi Sembiring Saat Berbincang Dengan Abetnego Tarigan terkait Keranjang Sampah Yang Terbuat Dari Bambu Bekas Keranjang Tomat. |
Karo, metrokampung.com
Calon bupati Karo nomor urut 1 dari PDI Perjuangan, Abetnego Panca Putra Tarigan mendapati berbagai persoalan urgent yang mendera warga Berastagi. Abetnego menilai, Berastagi sebagai kota wisata dan merupakan pintu gerbang Kabupaten Karo perlu mendapat perhatian khusus.
"Pariwisata menjadi salah satu sektor terpenting di Karo. Kami berkomitmen membenahi kota Berastagi sebagai ikon pariwisata. Mulai dari penataan kebersihan, keindahan, juga dari aspek keamanan dan ketertiban," ungkap Abetnego usai blusukan ke Pusat Pasar Berastagi, Rabu (9/10/2024).
Di awal kunjungannya ke lokasi Pusat Pasar Berastagi, Abetnego mendapati kondisi yang begitu kumuh dan jorok di hampir seluruh kios pedagang berjualan. Selain itu, ia juga melihat penataan lapak pedagang yang semrawut serta kondisi lahan parkir yang tak beraturan.
Abetnego menyebut, kondisi ini sangat tidak layak ditemukan di sebuah kota yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan. Alasannya, kawasan pusat pasar menjadi salah satu sasaran tujuan pengunjung saat melakukan kegiatan wisata ke salah satu daerah yang dituju.
"Wisatawan biasanya akan mendatangi lebih dari satu tempat jika berwisata ke satu daerah. Pusat pasar jadi satu lokasi yang akan mereka datangi. Saya bandingkan dengan berbagai daerah di Indonesia. Pusat pasar kita khusus di Kabanjahe dan Berastagi harus segera dilakukan penataan," jelasnya.
Ia menyebut, Karo tidak bisa lepas dari sektor pariwisata. Kondisi yang jorok dan tidak tertata dengan baik, berpengaruh besar terhadap sektor ini. Pasalnya, kata Abetnego, kondisi tersebut akan menjadi pandangan negatif wisatawan yang ingin berbelanja. Apalagi, wisatawan sering mencari pasar tradisional.
"Kita percaya, komitmen ini akan kita laksanakan. Jika diberikan kepercayaan, kami akan tuntaskan persoalan ini sesegera mungkin. Kita harus buka mata melihat situasi di wilayah kita. Pasar adalah salah satu urat nadi perekonomian dan banyak menyerap tenaga kerja," ucapnya.
Termasuk di inti kota Berastagi. Minimnya penataan berbagai fasilitas umum untuk menciptakan kebersihan dan keindahan, masih membutuhkan penanganan khusus. Saat menyambangi warga di Jalan Veteran, Abetnego menemukan pot bunga yang bunga yang pecah dan minimnya keberadaan tong sampah.
"Khusus untuk Berastagi, sangat dibutuhkan intervensi dan penanganan yang serius. Termasuk hal-hal kecil seperti pot bunga dan tong sampah. Dalam diskusi kami dengan Karang Taruna Berastagi, begitu banyak permasalahan di Berastagi yang sudah lama tidak mendapat perhatian," jelasnya. (amr)