BMKG Gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Langkat

Editor: metrokampung.com
Beri Cendramata : Direktur Meteorologi Maritim Belawan saat menyerahkan cendramata kepada Asisten Perekonomian dan Pembngnan, H. Sukhyar Muliamin, S.Sos, MSi. 

Langkat, Metrokampung.com
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Belawan menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 di Kabupaten Langkat, dengan tema : Mewujudkan Nelayan Dengan Hasil Tangkapan Meningkat dan Aman Berbasis Info Cuaca, Kamis (31/10/2024). Kegiatan itu digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, di Stabat, dan dihadiri oleh  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Langkat, H. Sukhyar Muliamin, S.Sos, MSi, Direktur Meteorologi Maritim Belawan, DR. Eko Prasetyo, MT, Kepala BB MKG Wil. I, DR. H. Hendro Nugroho,ST, MSi, Kepala Pos Lamtamal Langkat, Ketua HNSI Langkat, Kasat Pol. Air Polres Langkat, Kadis Perikanan dan Kelautan Langkat, Kepala KSOP Pkl. Susu dan  Kepala Stasiun Meteorologi Kuala Namu, Kristin Sirait.
       
Selain itu, ikut mengikuti secara zoom, anggota DPR RI, Bob Andika Mamana Sitepu, SH dan Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, MSi.

Kepala Stasiun Maritim Belawan, Sugiono, ST, M.Kom dalam sambutannya menyampaikan laporan penanggung jawab kegiatan SLCN tersebut.




"Pertama- tama saya ucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Sekolah lapang ini adalah yang kedua dilaksanakan di Kabupaten Langkat setelah tahun yang lalu digelar di Sobat Bagoes, Stabat,  dengan tujuan  antara lain untuk meningkatkan pengetahuan para nelayan dan masyarakat terkait dengan info cuaca. Jadi, dengan info cuaca tersebut, masyarakat faham kapan saat yang tepat untuk pergi melaut dan kapan saat yang tepat untuk pulang kembali ke rumah," ujarnya.
       
"Adapun  sasaran dari SLCN ini bukan hanya nelayan, tapi juga kelompok nelayan, penyuluh nelayan dan masyarakat luas," tambahnya.

Sedangkan Direktur Meteorologi Maritim BMKG, DR. Eko Prasetyo, MT dalam sambutannya menegaskan, kalau dilihat dari temanya, berat ini, karen harus dikupas satu persatu.
       
"Yang jelas, dari pemberitaan media, ada dikabarkan tentang nelayan yang tidak bisa pulang ke rumah karena mengalami kecelakaan di laut. Sedikitnya ada 3 hal  yang menjadi penyebabnya, yaitu : 
(1) karena infrastruktur kapal. Misalnya, karena kapalnya bocor atau ada gangguan mesin 
(2) SDM nelayan, apakah fit, sehat atau tidak. Selain itu, apakah sedang terganggu pikirannya. (3) karena buruknya cuaca," terangnya.
       
"Nah, untuk itu BMKG pun hadir di tengah- tengah masyarakat," tambahnya seraya menjelaskan tentang Sistem Informasi Keselamatan Berlayar, dengan aplikasi INA- WIS.

"Apa yang dijelaskan di situ ? Ya, antara lain tentang arah dan kecepatan angin, tingginya gelombang, informasi arus laut, informasi dimana  banyaknya ikan dan jenis- jenisnya serta informasi tentang berapa kapal yang ada di wilayah tersebut (viesel), radar cuaca dan  radar maritim," tambanya lagi. 
       
"Jadi, banyak informasi dan ilmu yang diterima dari sekolah lapangan ini. Karena itu, kalau bisa ya sampaikan kepada teman- teman yang lain yang belum mendapat kesempatan untuk hadir di sini. Jadi, ya  manfaatkanlah dengan sebaik- baiknya," pungkasnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H. Sukhyar Muliamin, S.Sos, MSi sebagai yang mewakili Pj. Bupati Langkat, H.M. Faisal Hasrimy, AP, MAP dalam sambutannya menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap agar dengan kegiatan tersebut,  ikan hasil tangkapan nelayan bisa terus meningkat dan nelayan pun bisa melaut dengan aman dan selamat.
       
Setelah menyampaikan sambutannya, Sukhyar pun membuka kegiatan tersebut, disambut meriah para peserta. (BD)

Share:
Komentar


Berita Terkini