Dugaan Korupsi di BLK Dibantah Kadisnaker Deli Serdang

Editor: metrokampung.com
Kantor UPT BLK Disnaker Deli Serdang di Jalan Antara Dusun V Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam.

Lubuk Pakam, metrokampung.com
Dinas Ketenagakerjaan Deli Serdang membantah jika diperiksa Kejaksaan Negeri Deli Serdang terkait dugaan korupsi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Deli Serdang.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Deli Serdang Budi Iswan Sinaga di ruang kerjanya, Senin (21/10/24).
"Mana ada kami diperiksa jaksa soal pembelian 
mesin pengolahan kopi dan laptop,"bantah Budi. 
Disebutkannya, pembelian mesin pengolahan kopi hanya kisaran Rp 60 juga per unitnya dan dibeli secara terpisah melalui katalog. Begitu juga dengan laptop.

"Gak betul mesin kopi itu harganya 2 unit sampai Rp 1 Miliar. Begitu juga dengan laptop,"ujar Budi yang terkesan membela mati-matian Kepala UPT BLK Disnaker Deli Serdang, Madan yang dituding jarang ngantor.

"Setiap hari beliau (Madan) ke kantor BLK bahkan tidur di sana,"ungkap Budi yang mengaku masih bertalian keluarga dekat dengan Kepala UPT BLK Disnaker Deli Serdang di Jalan Antara Dusun V Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tersebut.

"Kami sepengambilan. Istri kami kakak beradik kandung Boru Pardede. Istri saya kakak an,"jelas Budi seraya pamitan karena mengaku dipanggil Penjabat Bupati.

Dikonfirmasi hal ini, salah seorang ASN di Kejari Deli Serdang akan mengeceknya.

"Saya cek dulu ya bang. Tapi jangan ditulis nama saya ya,"kata ASN via seluler. 

Diberitakan sebelumnya, Kantor UPT BLK Disnaker Deli Serdang di Jalan Antara Lubuk Pakam terkesan seperti bangunan tanpa penghuni.

Kegiatan kantor maupun berbagai pelatihan nyaris tidak ada sama sekali di tempat itu.
Kepala UPT BLK itu disebut-sebut jarang masuk kantor. Sehingga aktivitas di tempat tersebut tidak berjalan dengan semestinya.

Bangunan kantor hanya dijaga dan ditugui oleh petugas kebersihan dan penjaga malam.
Bahkan mesin pengolahan kopi Barista dan lusinan laptop bernilai miliaran rupiah tidak berfungsi dikarenakan tidak adanya pelatihan.
Pantauan wartawan, sejumlah bangunan di BLK sudah banyak yang rusak dan ditumbuhi rumput.

"Kepala BLK kadang-kadang aja datang. Gak tentu datangnya,"ujar Indra, penjaga malam dan Irfan petugas kebersihan di tempat itu saat dikonfirmasi.(ren/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini