JOKOWI : TSTH2 Salah Satu Upaya Mengantisipasi Ancaman Krisis Pangan Dunia

Editor: metrokampung.com
Presiden RI Joko Widodo saat menandatangani prasasty. 

Pollung, Metrokampung.com
Jika tidak salah, sudah ketiga kali ini Presiden Jokowi menapakan kakinya di bumi Tapanuli Raya secara khusus Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), mulai dari Geosite Sipinsur Kecamatan Paranginan, Food Estate hingga kali ini Peresmian Pusat Riset Genomik Pertanian yang berada di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara. Tentunya itu semua merupakan bukti yang cukup bagi masyarakat Sumatera Utara, khususnya Bonapasogit akan cinta dan perhatian yang besar dari Bapak Presiden Jokowi.

Dalam peresmian yang dilaksanakan pada Rabu (16/10/2024) itu, Presiden RI Joko Widodo didampingi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BSSN Hinsa Siburian, KASAD Jendral TNI Maruli Simanjuntak dan Pj Gubsu Agus Fatoni. Pantauan media acara peresmian tersebut dihadiri para tamu undangan penting, seperti Para Bupati setapanuli dan pejabat pejabat lintas kementerian, Kajari Humbahas, dan Kapolres Humbahas. 
Situasi antusias Warga Doloksanggul. 

Sebelum bertolak ke lokasi, rombongan presiden disambut oleh Bupati Dosmar Banjarnahor SE di Hotel Ayola Doloksanggul guna rehat sejenak dan makan siang.  Antusias warga yang mengetahui kedatangan presiden meluap dan memadati jalan raya yang dilintasi oleh Rombongan Presiden. Terlihat ribuan warga berdesak - desakan demi menyalam dan mendapatkan cendramata dari 
Presiden yang dikenal dekat dengan rakyatnya itu. 

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam laporannya menjelaskan bahwa  TSTH2  di Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan, fokus pada riset dan pengembangan tanaman herbal dan holtikultura secara terpadu yang diproyeksi menjadi pusat riset kelas dunia. 

Diprediksi dalam 5 tahun kedepan tidak akan ada impor lagi, dan sudah dapat memproduksi bibit-bibit terbaik. Dirinya menyebutkan, dalam 5 tahun juga akan dibuat penelitian-penelitian bersama pakar dari dalam dan luar negeri. Bekerja untuk melestarikan kekayaan hayati Indonesia. 

Diungkapkan, Kemenko Marves bersama Kemendagri dan TNI telah mengumpulkan 5 ribu bibit terdiri dari spesies tanaman herbal dari seluruh Indonesia, untuk dicari kandungan senyawa terbaik untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat alam yang terstandarisasi.  

Presiden Jokowi dalam sambutan nya mengatakan bahwa perubahan iklim sekarang ini nyata dirasakan dan dampaknya tidak hanya berkaitan dengan udara panas di semua negara tapi juga  produksi pangan dunia juga menjadi menurun.  Perubahan cuaca yang tidak jelas, perubahan iklim yang tidak pasti, hujannya berapa bulan, panasnya berapa bulan, sulit sekali diprediksi. Sehingga menurut nya menyebabkan produksi pangan dihampir semua negara menurun, dan ini ketakutan dunia, dimana nantinya bakal terjadi krisis pangan. Untuk itu diharapkan pusat riset di TSTH2 ini merupakan solusi atau salah satu upaya mengantisipasi krisis pangan Dunia.

“Di negara kita ini, saya lihat riset-riset mengenai pangan, holtikultura masih jauh dari negara lain. Produksi kopi kita 2-2,3 ton perhektar. Negara lain 8-9 ton perhektar. Padi juga sama, perhektarnya masih 5,2 ton, negara lain sampai diatas 7 ton. Artinya riset disini kita juga masih kalah dengan negara lain.

Oleh karena itu saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai dibukanya Pusat Riset Genomik Pertanian ini, agar produksi kita perhektar baik itu kemenyan, kopi, padi, baik itu kentang, bawang merah, bawang putih semuanya perhektar harus naik. Karena kita telah memiliki Pusat Riset yang sangat baik di Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara ini.

Kerjasama dengan siapapun silahkan, dengan negara manapun silahkan, yg penting kita mendapatkan benih unggul, bibit unggul, sehingga produksivitas bahan pangan kita bisa naik perhektarnya” tegas Presiden RI seraya meresmikan Pusat Riset Geonik dengan menekan serene. (FT)
Share:
Komentar


Berita Terkini