Toba, metrokampung.com
Gedung Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata Danau Toba & Tourist Information Center (PKDP & TIC) Kawasan Pariwisata terpadu Tambunan Lumban Pea Kabupaten Toba Sudah di Launching beberapa minggu yang lalu.
Dan gedung yang sudah berdiri megah ini saat ini dipakai untuk pertemuan para pelaku pasar khusus pariwisata, focus group discussion dan sarana pertemuan pegiat pariwisata di Kabupaten Toba.
Pemerintah Kabupaten Toba melalui dinas kebudayaan dan parawisata sudah mengagendakan untuk para pelaku UMKM terutama stake holder agar memanfaatkan gedung dan sarana prasarana untuk segera dimanfaatkan.
Namun, ada beberapa kendala dalam sarana jalan menuju masuk kawasan tersebut (FOTO), belum memadai dari pengaspalan jalan yang belum ada,hanya ada perkerasan dan perlu pelebaran jalan.
Menanggapi hal tersebut, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Rusti Hutapea Mpd kepada sejumlah Wartawan di ruang kerjanya,Kamis (7/11/2024) menjelaskan, pihaknya sudah melalukan pertemuan kepada beberapa pihak instansi daerah dan pusat untuk menangani kelancaran jalan masuk ke kawasan pariwisata terpadu ,gak ada masalah,hanya menunggu waktu sesegera mungkin.
Dan semua instansi yang dirinya kunjungi selalu respon dengan hadirnya kawasan pariwisata dengan berdirinya gedung megah itu.
Soal jalan masuk menurut Kadis dari kalangan perempuan ini, hanya butuh pelebaran dan penaikan status jalan yang kini menurut informasi Dinas PUTR masih status jalan desa.
Saat ini, jalan masuk ke kawasan tidak merupakan penghalang masuknya jalan masuk pelaku UMKM dan para tourist yang akan berkunjung, masih baik untuk dilintasi,katanya
Secara terpisah, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Saur Sitorus ST menyebutkan, pembangunan jalan menuju Kawasan belum dianggarkan tahun ini,yang ada masih anggaran untuk pelebaran jalan.
Setelah pelebaran dilakukan, nantinya status jalan akan naik dari status jalan desa ke jalan kabupaten. Kemudian, penganggaran pengaspalan jalan bisa segera dilakukan dengan sumber dana daerah,provinsi atau pusat.
"Sebagai kawasan pariwisata terpadu, pemerintah pusat dan provinsi akan konsen menganggarkan sarana jalan dan lainnya di sekitar kawasan tersebut apalagi sudah masuk kawasan super destinasi nasional yang dicanangkan pemerintah pusat,sebutnya seraya mengakhiri perbincangannya.
Ditambahkan Rusti, untuk tahun ini, ada 6 titik kegiatan pembangunan di kawasan tersebut, diantaranya pembangunan taman wisata olah raga, pembangunan panggung kesenian, dan pertunjukan/amphiteater, pembangunan fasilitas aksesibilitas, pembangunan fasilitas umum, pembangunan fasilitas kebersihan dan perlengkapan, penataan landscafe dan perlengkapannya.
Biaya keseluruhan pembangunan yang direncanakan selesai akhir desember 2024 tahun ini sekitar Rp 8 Milyard,katanya.(e/mk)