Kepala Desa Karang Anyer, Suyadi, saat menyampaikan paparannya. |
Langkat, Metrokampung.com
Apa aspirasi dan derita masyarakat Karang Anyer ? Ternyata, sungai Kapal Keruk yang ada di pinggiran desa tersebut sering meluap, sehingga menyebabkan banjir.
Bahkan, banjir tersebut bukan hanya menghantam rumah warga, tapi juga areal pertanian yang ada di desa tersebut, sehingga gagal panen. Karena itu, masyarakat di sana berharap agar adalah perhatian Pemerintah, sehingga permasalahan tersebut bisa segera teratasi.
Misalnya, ya dengan membuat benteng penahan banjir dan melakulan pengerukan di sungai itu.
Keluhan dan harapan tersebut disampaikan Kepala Desa Karang Anyer, Suyadi kepada Metrokampung dan tim konten kreatif KELANA saat bincang- bincang di balai desa Karang Anyer, beberapa waktu yang lalu.
Keluhan dan harapan tersebut disampaikan Kepala Desa Karang Anyer, Suyadi kepada Metrokampung dan tim konten kreatif KELANA saat bincang- bincang di balai desa Karang Anyer, beberapa waktu yang lalu.
Saat bincang- bincang tersebut, Kepala Desa, Suyadi didampingi Ketua BPD, Tarno Adi Siswanto dan PPL, Surianto, SP.
Tinjau ke Lapangan : Kepala desa, Suyadi saat membawa Metrokampung dan tim konten kreatif KELANA meninjau ke lapangan. |
Buat Tanggul Pasir : Masyarakat Desa Karang Anyer saat bergotong royong untuk sekedar membuat tanggul pasir penahan banjir. |
Profil Desa
Kepala Desa, Suyadi menjelaskan, Desa Karang Anyer terdiri dari 11 dusun, di sebelah utara berbatas dengan Desa Perkotaan, di sebelah selatan dengan Desa Mangga (Kecamatan Stabat), di sebelah timur dengan Tandam Hilir (Kabupaten Deli Serdang) dan di sebelah barat dengan Desa Kepala Sungai. Lalu, luasnya 694 ha, dimana 295 ha diantaranya adalah areal persawahan.
Masyarakatnya mayoritas dari suku Jawa. Selain itu, ada juga Melayu, Banjar dan Batak, tapi 100 % beragama Islam, dengan jumlah keseluruhannya mencapai 5.629 jiwa dan 1.603 KK.
Lebih lanjut Suyadi pun menjelaskan bahwa pada awalnya Desa Karang Anyer adalah bagian dari wilayah Desa Kepala Sungai, tapi sejak tahun 2003 dilakukan pemekaran, sehingga Karang Anyer ditetapkan sebagai desa baru dan berdiri sendiri.
Potensi Desa
PPL Desa Karang Anyer, Surianto menegaskan, potensi Desa Karang Anyer adalah pertanian. Namun kendalanya, masih tadah hujan, sehingga tidak bisa 3 x panen dalam setahun.
"Syukur alhamdulillah, selama ini sudah terjalin sinergi dan kerjasama yang baik, dimana pemerintah desa kerap aktif membantu jika ada timbul masalah. Paling tidak, mau diajak rembug (musyawarah) dan ada jalan usaha tani yang dibangun pemerintah desa untuk masyarakat petani yang ada di Desa Karang Anyer," ujarnya.
" Di sini ada 1 gapoktan dan 9 kelompok tani. Selain itu, ada juga beberapa kelompok ternak," ujar Surianto seraya menjelaskan adapun bantuan yang sudah pernah diterima para petani antara lain berupa normalisasi sepanjang 3.000 meter, pembuatan plat deker dan pintu klep serta gorong- gorong melalui program Oplah yang diluncurkan pemerintah untuk lahan pertanian seluas 265 ha.
"Nah, yang masih ditunggu masyarakat sampai saat ini adalah pengaktifan sarana irigasi dan pengerukan sungai serta pembuatan benteng penahan banjir," pungkasnya. (BD)