 |
| Kepala Desa, Srianto dan Sekretaris Desa, Atheri saat memaparkan profil dan potensi Desa Telaga Jernih. |
Langkat, Metrokampung.com
Desa Telaga Jernih dahulu adalah bagian dari wilayah Desa Teluk. Setelah pemekaran, Telaga Jernih pun berdiri menjadi desa baru dengan luas wilayah 1.298 ha.
Disebut Telaga Jernih, karena dulu saat membuka kampung itu, ada ditemukan sebuah telaga atau sumur yang besih dan jernih airnya.
Bahkan, sangkin bersih dan jernih airnya, sekilas persis seperti kaca. Karena itu, kampung itu pun disebut Telaga Jernih sampai sekarang.
 |
| Ketua TP.PKK Desa Telaga Jernih, Markiseh bersama pengrajin 'keripik gosong'. |
 |
| Ketua BPD, Eli Rahmad |
"Selain Telaga Jernih, desa ini pun kerap disebut dengan nama Desa Trans, karena program transmigrasi yang dilaksanakan pemerintah pada tahun 1959 dan 1960. Penduduknya 5.947 jiwa atau 1914 KK dimana mayoritasnya (lebih dari 85 %) berprofesi sebagai petani. Namun, ada juga yang berprofesi sebagai pedagang, pengrajin, karyawan dan lain sebagainya," ujar Kepala Desa Telaga Jernih, Srianto, didampingi Sekretaris Desanya, Atheri, saat bincang- bincang, di kantornya, beberapa waktu yang lalu.
"Yang membanggakan, masyarakatnya pun guyub, sehingga jika ada permasalahan yang terjadi, ya diselesaikan di forum musyawarah desa," ujar Ketua BPD, Eli Rahmad.
 |
| Pembina dan Pelatih Women Telaga Jernih FC, M. Rifan saat bincang-bincang. |
 |
| Ini sebagian dari foto kesuksesan tim sepakbola/ futsal putri Desa Telaga Jernih. |
Yang menarik juga, selain memiliki areal pertanian yang luas, mayoritas masyarakatnya juga menanam jambu madu. Jambu madu Telaga Jernih itu rasanya manis sekali.
Selanjutnya, pembinaan olahraga dan generasi muda juga digalakkan dengan membentuk klub sepakbola dan futsal putri di Desa Telaga Jernih. Nah, hebatnya lagi, beberapa prestasipun sudah berhasil mereka raih.
Ini tentu bisa menjadi contoh bagi desa- desa yang lain, agar generasi mudanya bisa lebih terarah dan berprestasi. (BD)
