Pj. Bupati Langkat saat menghadiri rapat kordinasi bidang pangan di Aula Tengku Rizal Nurdin. |
Langkat, Metrokampung.com
Irigasi adalah kebutuhan dasar para petani di Kabupaten Langkat saat ini. Buktinya, saat Metrokampung 'turun ke bawah' dan berbincang- bincang dengan masyarakat dan pemerintah desa se Kecamatan Secanggang, baru- baru ini, hampir semuanya meminta dan berharap agar pembangunan sarana irigasi bisa segera direalisasikan.
Pasalnya, waduknya sudah ada (sudah dibangun) di Kecamatan Stabat, tapi belum difungsikan untuk mengairi areal persawahan yang ada di Kecamatan Stabat, Binjai, Hinai, Selesai dan Secanggang. Padahal, tujuan dibangunnya waduk itu ya untuk itu.
Nah, untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memimpin Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sumatera Utara. Rapat yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, pada Selasa (21/1/2025) itu pun turut dihadiri oleh Pj Bupati Langkat, H. M. Faisal Hasrimy, AP, M.AP, yang mana dalam rapat itu beliau menyampaikan tentang permasalahan irigasi di Kabupaten Langkat.
Rapat ini juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, Wamendagri Bima Arya, Wamentan Sudaryono, perwakilan kementerian terkait, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni, Forkopimda Sumut, kepala daerah se-Sumatera Utara, serta BUMN dan BUMD. Dalam arahannya, Zulkifli Hasan menekankan pentingnya mewujudkan swasembada pangan sesuai dengan visi- misi Presiden.
"Reformasi selama hampir 29 tahun tidak memberikan tambahan signifikan pada sektor pangan, seperti pabrik pupuk atau irigasi baru. Ini menjadi catatan penting bagi kita," ujar Zulkifli.
Dia juga menyampaikan bahwa target tahun 2025 adalah menghentikan impor beras dan jagung.
“Kami telah menghitung kebutuhan dan alhamdulillah tercukupi. Dukungan kepala daerah yang sejalan dengan visi ini akan mempermudah realisasinya,” ujarnya.
Sementara itu, sebagai lumbung pangan terbesar kedua di Sumatera Utara, Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy mengungkapkan tantangan yang dihadapi Kabupaten Langkat.
Sementara itu, sebagai lumbung pangan terbesar kedua di Sumatera Utara, Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy mengungkapkan tantangan yang dihadapi Kabupaten Langkat.
"Ya, Kabupaten Langkat memiliki 6.000 hektare lahan sawah tadah hujan, sementara irigasi baru tersedia untuk 4.000 hektare. Bendungan Sei Wampu yang dapat mengairi hingga 10.000 hektare sampai saat ini belum memiliki jaringan irigasi primer, sekunder, maupun tersier,” ujarnya.
Untuk itu, Faisal mengajukan permohonan agar pembangunan irigasi di Langkat dapat menjadi prioritas tahun 2025 ini.
"Jika ini terealisasi, maka Langkat siap berkontribusi besar dalam pencapaian swasembada pangan di Sumatera Utara dan nasional," tambahnya. (BD)