PLN Dinilai Hanya Mengejar Laba Tanpa Peduli Fungsi Pelayanan dan Keselamatan Masyarakat

Editor: metrokampung.com
Pengamat Anggaran dan Kebijakan Publik Elfanda Ananda (ft/Vera/mk)

Medan, Metrokampung.com
Terkait kasus robohnya tiang Listrik beton yang menewaskan seorang ibu (Huzzatunnisa ) dan anaknya Zennia Ghalia Syach tentunya sangat disesalkan upaya pihak PLN dalam memberikan rasa aman dan keselamatan Masyarakat atas sistim jaringan Listrik ( khsusunya tiang beton) milik PT. PLN tidak cukup baik. 

Kenapa dikatakan tidak cukup baik, tentunya pihak PT. PLN sudah harus punya standar penilaian uji barang (material) yang dipakai termasuk tiang beton yang patah dan telah memakan korban. Selain standar material tiang beton tentunya ada pengawasan terhadap material (tiang beton) yang terpasang agar dapat dipastikan kehandalan material tersebut dari sisi usia dan kemungkinan lainnya, kata Elfanda Ananda, Pengamat Anggaran dan Kebijakan Publik, dalam keterangan persnya, Sabtu (8/2/2025).

Elfanda mengatakan, berbagai faktor patahnya tiang Listrik dari beton sudah seharusnya di ketahui penyebabnya. Jangan cuma mengandalkan laporan Masyarakat apakah tiang beton ada permasalahn atau tidak. Sebab, masyarakat tidak semua paham akan ketahanan material tiang beton tersebut. 

Jadi, pihak PLN harus bekerja untuk memastikan semua material (termasuk tiang beton) maupun intalasi jaringan tegangan tinggi, jaringan tegangan menengah hingga jaringan tegangan rendah yang mereka pasang dekat pemukiman Masyarakat maupun di pinggir jalanan umum harus dipastikan memberikan rasa aman dan nyaman. Masyarakat harus terlindungi dari bahaya yang mengancam apabila pihak PLN abai dari material yang mereka pasang, sebutnya.

PLN, lanjut Elfanda, tugasnya bukan hanya mendistribusikan arus Listrik sampai kerumah, namun harus memastikan dalam system jaringan mulai pembangkit hingga sampai kerumah Masyarakat dapat dijamin kehandalannya.

Elfanda menjelaskan bahwa kasus tiang beton yang memakan korban selain ibu dan anak ini sebenarnya bukanlah kasus pertama ini saja. Banyak kasus-kasus lain yang sebenarnya tidak akan terjadi seandainya pihak PLN tidak abai dari sisi keselamatan manusia.

"Jangan ada kesan bahwasanya PLN hanya mengejar laba tanpa peduli fungsi pelayanan dan keselamatan Masyarakat. Sebab, tujuan kehadiran Listrik ditengah tengah Masyarakat untuk membangun tingkat kesejahteraan Masyarakat. Energi Listrik bermanfaat bagi Masyarakat untuk berbagai keperluan baik ekonomi, sosial dan lainnya. Namun, semua itu harus diimbangi oleh kehandalan sipemberi layanan energi Listrik yakni PLN. Jangan sampai PLN sebagai Perusahaan milik negara justru abai dengan keselamatan manusia", tegasnya.

Dalam kerja pelayanan, kata Elfanda, PLN diketahui memakai jasa pihak ke tiga dalam memberikan pelayanan seperti gangguan jaringan dilapangan apakah padamnya aliran Listrik, atau perbaikan jaringan Listrik ataupun perlengkapan material lainnya seperti perbaikan trafo. Seringkali PLN juga lemah dalam pengawasan pihak ketiga terutama disiplin terhadap pelindungan diri seperti alat pengaman helm, sepatu standar karet yang tidak menghantarkan Listrik dan sebagainya.
 
Harusnya PLN melakukan control terhadap pihak ketiga ini agar tetap menggunakan standar keamanan dalam bekerja. Jangan karena pihak ketiga adalah anak Perusahaan ataupun pihak-pihak yang punya hubungan dengan PT.PLN lalu abai terhadap keselamatan. 

Terkait pemeriksaan pihak kepolisian terhadap PLN atas kejadian ini, kata Elfanda tentunya harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Masyarakat harus mengetahui kepastian hukum atas kasus ini dan bukan hanya memberikan santunan saja. 

"Hal ini penting agar pihak PLN jera dan tidak abai terhadap keselamatan manusia. Pihak polisi harus mampu memberikan kepastian hukum serta menegakkannya. Jangan sampai Masyarakat menilai negative pada pihak kepolisian karena tidak adanya proses hukum yang dijalankan", tutupnya.

PT.PLN ULP Binjai Kota 
Terkait kasus robohnya tiang Listrik beton yang menewaskan seorang ibu (Huzzatunnisa ) dan anaknya Zennia Ghalia Syach. PT PLN (Persero) ULP Binjai Kota menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang menimpa pengendara sepeda motor di Jalan Pacul, Binjai(15/01). Pihak PLN ULP Binjai Kota telah menjalin komunikasi langsung dengan keluarga korban dan berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam situasi yang berat ini, kata Manager PLN ULP Binjai Kota, Siti Asiyah Mutia melalui pesan singkatnya yang disampaikan Manager Komunikasi PLN Wilayah Sumut, Surya Sitepu baru-baru ini.

Siti Asiyah Mutia mengatakan, setelah  petugas PLN ULP Binjai Kota menerima laporan tentang kejadian adanya tiang patah dan menimpa pengendara sepeda motor, petugas langsung kelokasi , dan langsung bertindak cepat untuk mengamankan jaringan kelistrikan di lokasi dan menganti utilitas PLN yang terganggu dan  kondisi kelistrikan telah pulih. Sebelum kejadian ini, tidak ada laporan atau keluhan dari masyarakat atau Kepling tentang utilitasi PLN di daerah tersebut  yang bermasalah atau yang mengkawatirkan yang disampaikan kepada pihak PLN.

Kami dari PLN ULP Binjai Kota menghimbau kepada semua masyarakat apabila ada yg mencurigai dan mengkawatirkan dengan utilitas PLN bisa langsung melaporkan melalui PLN Mobile. PLN ULP Binjai Kota  terus meningkatkan kehandalan kelistrikan dan terus melaksanakan inspeksi utilitas. Kami sudah terus mensosialisasikan  keselamatan kelistrikan kepada masyarakat, imbuhnya.

”PLN ULP Binjai Kota menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini kepada keluarga yang ditinggalkan", tutupnya.(Ra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini